Perilaku kepatuhan terhadap prosedur keamanan dari COVID-19 bisa tunjukkan perilaku psikopat

Bandel nggak mau physical distancing? Suka meludah sembarangan meski masih pandemi? Mungkin itu tanda-tanda lo adalah seorang psikopat. Hal ini terungkap lewat sebuah studi baru.

Studi ini telah melewati tahap peninjauan dan akan dipublikasikan di jurnal Social Psychology and Personality Science. Survei ini juga diketahui melibatkan 502 orang dewasa sebagai narasumber.

Sungguh senang menemukan bahwa orang-orang yang berpartisipasi dalam penelitian saya umumnya melaporkan bahwa mereterlibat dalam menjaga jarak sosial dan kebersihan, berencana untuk terus terlibat dalam langkah-langkah ini, dan bersedia melakukan apa yang diperlukan untuk melindungi kesehatan orang yang dicintai, kenalan, dan orang asing,” kata peneliti Pavel S Blagov dari Whitman College, dikutip dari Psypost.

Classic Film Smiling GIF - Find & Share on GIPHY

Source: Giphy

Namun sayangnya tidak semua orang bersedia mengikuti aturan tersebut. Bahkan ada yang memiliki kepribadian yang cenderung antagonis dan psikopat.

Tes survei tersebut menunjukkan skor untuk semua partisipan. Jika skor tersebut makin tinggi, maka kuat pula kecenderungan perilaku psikopat dengan mengabaikan jarak sosial dan kebersihan.

Orang-orang yang memiliki skor tinggi pada sifat-sifat ini (psikopat) cenderung mengklaim bahwa, jika mereka memiliki Covid-19, mereka mungkin secara sadar atau sengaja menularkannya kepada orang lain,” kata Blagov.

Whale Spitting GIF by Cheezburger - Find & Share on GIPHY

Source: Giphy

Penelitian ini masih belum sempurna

Meski begitu, penelitian ini masih belum sempurna dan masih memiliki kekurangan. Butuh lebih banyak penelitian untuk mengetahui hal ini secara spesifik.

Penelitian di masa depan harus melihat perilaku kesehatan yang sebenarnya (tidak dilaporkan sendiri) dan apakah itu menunjukkan hubungan yang mirip dengan kepribadian. Akhirnya, penting untuk mempelajari mekanisme di balik hubungan sifat-perilaku,” jelas Blagov.

Setujukah lo dengan penelitian ini? Tell us what you think in the comments below!