Meme disaster girl terjual seharga Rp 7 Miliar pada NFT, revolusi penjualan karya seni

Ingat dengan meme disaster girl? foto anak kecil yang tersenyum depan rumah yang kebakaran di Amerika Serikat.

Anak kecil ini sekarang tengah menyelesaikan pendidikannya pada Universitas North California, time flies. Gadis ini kembali menyita perhatian ketika ayahnya yang mengambil foto itu, Roth, memutuskan untuk menjual foto original Disaster Girl secara digital. Roth menjualnya lewat NFT (non-fungible token). 

Gak tanggung-tanggung, nilainya mencapa USD 495.000 atau sekitar Rp 7,15 miliar rupiah. Pada April lalu, foto ini terjual secara digital menggunakan uang kripto Ethereum sebesar 180 ETH.

Sejarah meme disaster girl

Tahum 2005 silam, keluarga gadis berusia 4 tahun bernama Zoe Roth mengajaknya menyaksikan kebakaran yang terjadi pada Mebane, North Carolina. Senyumannya seakan sinis menjadi perhatian hingga banyak orang menggunakan foto itu jadi meme pada media sosial.

Dua tahun kemudian, ayahnya memenangkan kontes fotografi setelah memasukkan foto tersebut. Sontak meme itu pun makin viral dan banyak yang menggunakan jadi jokes.

Baca juga: Menilik Penetrasi NFT dan Manfaatnya di Industri Musik

Revolusi penjualan karya seni digital

Saat ini NFT lagi ramai digandrungi dan jadi bagian dari teknologi blockchain, berbarengan dengan lahirnya uang kripto.

Konsep NFT terbilang mirip dengan uang kripto, pencipta karya seni bisa menyimpan data original dari foto tersebut ke dalam blockchain Ethereum untuk mendapat token eksklusif dan original. Baru nantinya pembeli bakal mendapatkan token ini.

Menurut The Verge, token ini adalah karya original yang bakal terjaga keasliannya dengan teknologi blockchain akan menyertakan siapa penciptanya yang gak bisa diduplikasikan.

Gak cuma itu, pencipta karya seni juga akan mendapat royalti dari setiap penjualan karya seni miliknya.

Pro – Kontra NFT

NFT bisa menentukan nilai sebuah barang yang memiliki nilai, salah satunya unsur kelangkaan atau rarity jadi salah satu hal utama. Seorang ekonom senior, Halim Alamsyah dalam wawancara dengan NCBC menyebut kelangkaan ini menentikan nilai sebuah aset.

Semakin langka bakal semakin tinggi harga pada barang digital tersebut. Namun, beberapa orang menyebut NFT rawan akan scam dan pencurian seni.

Meski NFT jadi salah satu cara untuk monetisasi karya seni zaman sekarang, sayangnya hal ini bisa jadi celah untuk orang-orang gak bertanggung jawab memanfaatkannya.