Menjadi Manusia Tampilkan Logo “Koma” Di Usianya yang Kedua, Apa Filosofi Dibalik Logo Itu?

Menjadi Manusia itu Berproses

Memasuki usia usia kedua, Menjadi Manusia akan tampil lebih segar dengan invoasi konten baru lainnya yang pastinya akan memberikan dampak postifik kepada masyarakat lebih luas.

View this post on Instagram

Dua tahun bertumbuh, Menjadi Manusia masih terus berproses. Memupuk; dibentuk. Membentuk; dipupuk. Kami akan tetap menjadi ruang bagi mereka berbagi dan mendengarkan cerita. Ada kejutan dari kami di tanggal 1 Juli 2020. Tunggu ya. #MenjadiManusiaBerproses #MenjadiManusia

A post shared by Menjadi Manusia (@menjadimanusia.id) on Jun 29, 2020 at 4:37am PDT

Salah satunya adalah pemilihan logo baru yang diberikan nama “Koma“. Logo baru ini tidak mengubah misi dan tujuan dari Menjadi Manusia, melainkan di logo yang baru ini justru mereka membubuhkan empat filosofi dengan harapan mampu menyampaikan pesan yang jauh lebih luas lagi.

Apa filososi dari logo “Koma”

Pergantian logo tersebut, seperti sudah disebutkan di atas, ternyata memiliki empat filosofi dan tanpa basa basa-basi mari dibongkar langsung dibongkar ;

Logo “Koma” mengambarkan telinga manusia, di mana gambaran tersebut akan menjadi karakter dari Menjadi Manusia yang akan selalu mendegarkan cerita para manusia

Tanda petik ganda (“—“) mencermikan Menjadi Manusia yang mampu menghadirkan jiwa-jiwa yang menginspirasi dan memberikan ruang untuk berbicara.

View this post on Instagram

Akhir pekan adalah waktu yang tepat untuk berkontemplasi—memikirkan lagi apa-apa saja yang rasanya belum tuntas kita kerjakan selama seminggu belakangan. Mungkin sedikit mensyukuri apa yang ada dalam genggaman ini? Atau mungkin sedikit berkaca untuk hari esok yang harus jadi lebih baik lagi nantinya? Apapun itu, Menjadi Manusia memiliki beberapa kudapan menarik yang dapat menjadi teman kalian berkontemplasi di akhir pekan ini. Selengkapnya di website www.menjadimanusia.id.

A post shared by Menjadi Manusia (@menjadimanusia.id) on Jun 13, 2020 at 4:03am PDT

Logo “Koma” terdiri dari tiga jumlah lapisan yang menandakan ada jumlah yang sama dari para pencetus Menjadi Manusia, yaitu Adam A.Abednego, Levina Purnamadewi dan Rhakan Ghanisatria.

Identitas tanda koma (,) merepresentasikan sebuah proses kehidupan ; gagal, jatuh, bangkit, buat koma yang baru hingga akhirnya kita menjemput kematian atau titik ahkir.

View this post on Instagram

“Apakah kita sudah harus mengambil jeda dalam perjalanan yang masih panjang ini. Saat menulis, aku tak suka titik. Aku gemar tanda koma. Tolong jangan perintahkan aku untuk berhenti dan tenggelam dalam stagnansi. Jangan.” ― Leila S. Chudori (Pulang, 2012) Di tiap-tiap babak hidup yang kerap memaksa kita berhenti, mari kita membuat koma. Ada kejutan dari kami di tanggal 1 Juli 2020. Tunggu ya. #MenjadiManusiaBerproses #MenjadiManusia

A post shared by Menjadi Manusia (@menjadimanusia.id) on Jun 25, 2020 at 5:38am PDT

Memupuk; dibentuk. Membentuk; dipupuk.

Pada akhirnya, menjadi manusia adalah sebuah proses tanpa henti, sebab setiap koma adalah perjalanan, setiap jiwa punya makna.

—

Menjadi Manusia sendiri hadir sebagai media alternatif dan platform sosial bagi mereka yang memiliki banyak pertanyaan soal kehidupan dan sejak 2018, Menjadi Manusia sudah menghadirkan banya cerita dari berbagai macam persepektif baik melalui situs website, media sosial, video, audio maupun berbagai acara offline

So who is exicted with their new logo, semoga dengan logo baru ini semangatnya juga menjadi baru yah :)

Ditunggu terus konten-kontennya ~