‘The Simpsons‘ menampilkan berbagai karakter dengan bermacam-macam latar belakang dalam acara sitkomnya selama berdekade. Salah satunya, karakter Apu Nahasapeemapetilon.
Hank Azaria, orang yang ambil andil dalam pembuatan karakter sekaligus pengisis suara karakter tersebut minta maaf. Pasalnya, karakter itu menggambarkan orang Asia Selatan secara ofensif.
Kontroversi dan tabu dalam sitkom ‘The Simpsons’
Selama banyak dekade yang mereka lalui, animasi hits ‘The Simpsons’ ini kerap kali mengundang kontroversi sejak season pertamanya.
Salah satu isunya, yaitu adanya karakter pemilik Kwik-E-Mart asal Asia Selatan, Apu Nahasapeemapetilon yang bertumbuh seiring waktu. Sebenarnya, karakter ini tergambarkan sebagai orang yang ramah, lucu, dan baik. Sehingga, beberapa orang menganggap aksen India yang Azaria mainkan hanyalah guyon yang gak berbahaya.
Sayangnya, sitkom ini bagaimanapun juga tetap menunjukkan stereotype yang bisa jadi offensive. Apalagi, mengingat yang mengisi suaranya bukan orang dari budaya yang sama.
Permintaan maaf Hank Azaria atas partisipasinya dalam karakter Apu
‘The Simpsons’ gak mencoba untuk mengubah pendekatan stereotip yang Apu tampilkan hingga baru-baru ini.
Salah satu pukulan besar yang mereka terima adalah saat munculnya dokumenter oleh komedian Hari Kondabolu berjudul ‘The Problem With Apu‘. Film tersebut membahas perasaan Kondabolu sebagai orang India, sekaligus penggemar dunia Simpsons.
Hank Azaria, dalam hal ini, secara resmi berhenti memerankan Apu mulai Januari 2020, mengutip The Wrap. Aktor suara itu meminta maaf atas seluruh waktunya yang ia habiskan sebagai Apu. Begitu juga dengan partisipasinya dalam pembuatan karakter tersebut.
Dalam sebuah podcast bertajuk ‘Armchair Expert’ bersama host Dax Shepard dan Monica Padman, Azaria berkata:
“Aku benar-benar minta maaf. Ini penting. Aku minta maaf atas partisipasiku dalam hal itu (membuat karakter Apu). Sebagian dari diriku merasa seperti harus datang ke setiap orang India yang ada di negara ini dan minta maaf secara personal. Dan kadang itu aku lakukan.”
Banyak orang yang menganggap permintaan maaf ini sudah terlalu telat. Tapi, di tengah maraknya isu rasisme dan stereotip budaya yang tergambarkan secara ofensif, ini adalah satu-satunya langkah yang bisa Azaria lakukan.
—
Racism will never be cool. Gimana menurut kalian?
Baca juga: