Permintaan Maaf di Tengah Sorotan Publik
Gus Miftah, atau nama lengkapnya Miftah Maulana Habiburrahman, akhirnya buka suara setelah pernyataannya terhadap seorang penjual es teh menuai kritik tajam di media sosial.
Dalam sebuah video yang diunggah ulang oleh Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi di TikTok, Rabu (4/12), Gus Miftah meminta maaf dengan tulus.
“Saya Miftah Maulana Habiburrahman menanggapi yang viral hari ini, yang pertama dengan kerendahan hati, saya meminta maaf atas kekhilafan saya,” ungkap Gus Miftah.
Ia mengakui bahwa gaya bercandanya kerap menjadi ciri khas dalam berkomunikasi.
Namun, kali ini ia sadar bahwa candaannya telah melukai hati sang penjual es teh dan publik. Gus Miftah berjanji untuk introspeksi dan lebih berhati-hati dalam berbicara di depan umum.
Minta Maaf Langsung
Utusan Khusus Presiden Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah bertemu penjual es teh Sunhaji (38) di Grabag, Kabupaten Magelang. Pertemuan tersebut hanya berlangsung beberapa menit.
Sebagai informasi, Sunhaji merupakan penjual es teh yang berjualan di acara yang dihadiri Gus Miftah di Magelang. Ia sempat diolok-olok oleh Gus Miftah hingga videonya viral.
Dikutp dari detikJateng, sekitar pukul 08.40 WIB, warga berdatangan ke rumah Sunhaji di Dusun Gesari, Desa Banyusari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang. Rumah Sunhaji ramai didatangi warga bukan hanya dari Magelang, tetapi juga dari luar daerah.
Menurut Camat Grabag, Sri Utari, dalam sebuah video yang dibagikan, terlihat Gus Miftah duduk bersama Sunhaji dan merangkulnya.
Gus Miftah meminta maaf kepada Sunhaji, menjelaskan bahwa niatnya hanya untuk bercanda.
“Yang saat itu niatnya guyon tapi disalahpresepsikan, tapi apapun itu aku minta maaf sama Kang Sunhaji. Niatnya guyon malah jadi kedawan-dawan ya,” ujar Gus Miftah.
Gus Miftah juga menyebut Sunhaji sebagai penjual es teh yang sering hadir di acara pengajian.
Ia bahkan berencana mengadakan pengajian di desa tersebut sebelum tanggal 17 Desember. “Penjual es teh spesialis pengajian, ke mana-mana ngaji,” tambahnya.
Setelah viral, akhirnya gus Miftah menemui pak Sonhaji di kediamannya di daerah Grabag Magelang Pagi ini.
Jadikan peristiwa ini sebagai pelajaran bwt qta smua untuk saling menghargai antar manusia. https://t.co/SUxRYdvZAa pic.twitter.com/SMq8pfAqnK
— Kegoblogan.Unfaedah (@kegblgnunfaedh) December 4, 2024
Sudah dimaafkan
Sunhaji sendiri mengaku senang atas kedatangan Gus Miftah di rumahnya.
“Senang. Saya merasa bangga kedatangan Gus Miftah. Tapi, saya tidak berbicara banyak karena masalah ini sudah selesai,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca. Sunhaji menambahkan bahwa ia telah memaafkan Gus Miftah.
Selain permintaan maaf melalui video, Gus Miftah juga menyatakan niatnya untuk bertemu langsung dengan bapak penjual es teh. Ia berharap agar permintaan maafnya dapat diterima dengan lapang dada.
“Saya juga meminta maaf kepada masyarakat Indonesia atas kegaduhan ini. Ke depan, saya akan lebih berhati-hati,” ujarnya.
Gus Miftah pun mengungkapkan bahwa dirinya telah ditegur oleh Mayor Teddy Indra Wijaya, Sekretaris Kabinet yang sedang berada di Kupang.
Teguran tersebut menjadi pengingat penting baginya untuk lebih bijak dalam memilih kata-kata.
Awal Mula Kontroversi
Semua berawal dari sebuah video yang memperlihatkan Gus Miftah melontarkan komentar kepada seorang pedagang es teh. Saat diminta memborong dagangan pedagang tersebut, ia mengatakan:
“Es tehmu ijek okeh ora? Masih? Yo kono didol, goblok. Dol en ndisik, ngko lak rung payu yo wes, takdir.”
Pernyataan ini memicu reaksi keras dari warganet. Banyak yang mempertanyakan kelayakan Gus Miftah sebagai utusan khusus presiden. Bahkan, akun media sosial Partai Gerindra turut angkat bicara, mendesak Gus Miftah untuk meminta maaf kepada penjual es teh tersebut.
“Dengan segala kerendahan hati, mimin minta Gus @gusmiftah untuk minta maaf ke Bapak Penjual Es,” tulis akun resmi Gerindra di Instagram.
—
Let us know your thoughts!
-
PPN 12 Persen Tetap Berlaku 1 Januari 2025? Ini Tanggapan Kemenkeu
-
Tragedi Semarang: Penembakan Gamma dan Fakta di Baliknya
-
Selamatkan Budaya Lokal! Kesenian Betawi Siap Jadi Ekstrakurikuler