Pemerintah bolehkan sekolah di daerah PPKM level 2 PTM 50%
Mulai bertambahnya kasus Covid-19 ini membuat pemerintah melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas.
Mulai hari ini, wilayah dengan PPKM level 2 bisa melaksanakan PTM dengan kapasitas 50 persen. Sebelum ini, sekolah-sekolah sudah melaksanakan PTM dengan kapasitas penuh.
“Mulai hari ini, daerang-daerah dengan PPKM level 2 disetujui untuk diberikan diskresi untuk dapat menyesuaikan PTM dengan kapasitas siswa 100 persen menjadi kapasitas 50 persen,” kata Sejen Kemendikbud Ristek, Suharti, mengutip Detik.
Tetap bisa dengan kapasitas 100%?
Suharti menyebutkan, adanya keputusan dari pemerintah ini masih membuka kemungkinab bagi daerah-daerah tertentu untuk melakukan Pembelajaran Tatap Muka 100 persen.
“Penekanan ada pada kata ‘dapat’ artinya, bagi daerah PPKM level 2 yang siap melaksanakan PTM Terbatas sesuai SKB empat menteri san tingkat penyebaran Covid-19-nya terkendali, sekolah-sekolah pada daerah tersebut dapat melaksanakan PTM Terbatas dengan kapastias siswa 100 persen,” Suharti melanjutkan.
Selain itu, ia juga mengatakan kalau beberapa kementerian lainnya pun sudah menyetujui diskresi untuk daerah di wilayah PPKM level 2.
Harus dengan protokol ketat
Dengan adanya sekolah tatap muka di tengah gelombang ketiga pandemi ini, sekolah-sekolah harus tetap memperhatikan protokol kesehatan yang ketat.
“Tentunya PTM terbatas harus tetap diikuti dengan protokol yang ketat, surceilans, dan pengaturan penghentian sementara PTM terbatas sesuai ketentuan dalam SKB Empat Menteri,” lanjutnya.
Bukan keputusan yang tegas?
Melansri Kompas, Perhimpunan Pendidikan dan Guru menilai keputusan pemerintah pusat terkait Pembelajaran Tatap Muka ini tidak tegas.
Pasalnya, masih ada ambiguitas antara kapasitas 50 persen dan 100 persen siswa.
“Ini tidak tegas, tetap saja bisa 100 persen PTM dilakukan,” kata Koordinator Nasional P2G, Satriwan Salim.
Ia berharap, Pembelajaran Tatap Muka 100 persen bisa berhenti sementara selama satu bulan di daerah aglomerasi.
Selain itu, ia juga mengharapkan daerah yagn memiliki positivity rate Covid-19 di atas lima persen untuk menghentikan sementara Pembelajaran Tatap Muka 100 persen.
—
Thoughts? Let us know!
Baca juga: