Nggak Lepas Dari “Kritik” Diri – Bikin Orang Ngerasa Lelah

Buat beberapa orang, datangnya Tahun Baru nggak selamanya bisa disambut dengan positif. Penyebabnya apa? Mereka bisa aja ngalamin “new year’s blues”, fenomena ketika seseorang malah ngerasa depresi dengan datangnya tahun baru.

Terus, sebenarnya “new year’s blues” itu apa?

(Courtesy of Pexels)

Tentang New Year’s Blues

New Year’s Blues: Meningkatnya level depresi seseorang yang terjadi setelah libur. Kadang fenomena ini juga dikenal dengan nama “January blues” atau “winter blues.”

Apa aja yang dirasakan orang dengan “New Year’s Blues”?

  • Sedih
  • Lelah
  • Cemas
  • Gampang marah
  • Susah fokus

Sumber: Layanan kesehatan mental komprehensif, Spring Health

“Ini merupakan bentuk depresi yang banyak dirasakan orang setelah liburan dan kadang sebelumnya.”

  • Terapis dan Developer Time Perspective Therapy, Rosemary Sword, dilansir dari Business Insider. 

Penyebabnya Apa?

New year’s blues ternyata bisa muncul karena ekspektasi yang terjadi kala musim liburan, mulai dari emosi, fisik, ataupun finansial. Nggak cuma itu, kadang orang juga terbiasa memikirkan apa yang gagal mereka capai di tahun ini, dan kemudian bikin diri mereka jadi lebih nge-down.

Ada juga kecenderungan buat terus-menerus “menilai” ataupun “mengkritik” diri terkait apa yang dilakukan selama setahun terakhir, dan ini nggak lepas dari pengaruh karena “mau tahun baru” dan lagi mau nyusun “resolusi.”

Sumber: Spring Health & WebMD

Bedanya dengan Seasonal Affective Disorder?

Walaupun new year’s blues terjadi secara situasional, ternyata hal itu berbeda dengan Seasonal Affective Disorder (SAD).

New year’s blues merupakan depresi yang terjadi secara situasional dan dipengaruhi sama apa yang kita pikirkan, sementara itu SAD merupakan depresi klinis yang dipengaruhi sama respons biologis seseorang.

Sumber: WebMD

(Courtesy of Pexels)

What are your thoughts? Let us know!

(Courtesy of Pexels)