Harry Potter, Twilight dan sejumlah buku fantasi lainnya
Seorang pastor di Tennessee, Amerika Serikat, membakar puluhan buku fantasi termasuk Harry Potter dan Twilight.
Dalam khotbahnya yang ia sampaikan pada Rabu (2/2/2022) lalu, ia mengaku melakukan hal tersebut karena mendapatkan pesan dari Tuhan.
Momen tersebut pun sempat disiarkan ke media sosial beberapa hari lalu.
Baca juga: Jepang Ternyata Punya Museum Poop, Begini Isinya!
Harry Potter dan “barang-barang gaib” lainnya
Pastor tersebut bernama Greg Locke dari Global Vision Bible Church di Mt. Juliet, dekat Nashville.
Ia berdalih membakar buku-buku fantasi tersebut untuk membersihkan dunia.
Nggak cuma buku, ia juga mengundang para jemaatnya untuk menghancurkan kartu tarot, papan ouija, batu kristal penyembuh, patung berhala, buku mantra dan benda-benda lain yang berkaitan dengan ilmu gaib.
“Bawa semua bawang Harry Potter-mu. Tertawalah sepuasnya para pembenci. Saya tidak peduli. Itu adalah barang sihir 100 persen. Semua buku dan film Twilight-mu. Kekacauan itu penuh dengan mantra, demonisme, perubahan bentuk dan okultisme,” tulis Locke di laman Facebooknya.
Baca juga: 70 Persen Air Minum Rumah di Indonesia Tercemar Tinja, UNICEF Bikin Kampanye #DihantuiTai
Disiarkan lewat media sosial
Momen penghancuran buku dan kecaman terhadap ilmu sihir tersebut juga sempat disiarkan lewat media sosial.
Dalam video yang beredar, pastor tersebut terlihat berdiri di antara jemaat dengan api besar menyala di depan mereka.
Ia juga menyebut bahwa aksi ini sudah mengantongi izin pembakaran. Ia juga meyakini bahwa sebuah gereja memiliki hak beragama untuk membakar materi okultisme yang bisa menjadi ancaman terhadap sistem kepercayaan mereka.
Your thoughts? Let us know in the comments below!
-
Prasasti dengan Aksara Jawa sebelum Era Majapahit Ditemukan di Mojokerto
-
Perjuangan Seorang Ibu Lewat Aksi Kamisan Selama 15 Tahun Jadi Sorotan LA Times
-
Ahmad Dhani Siap Kirim Musisi Sebanyak Mungkin ke Amerika Serikat Kalo Jadi Presiden
(Foto: Kiri: Brett Carlsen/Getty Images. Kanan: Sarah L. Voisin/The Washington Post via Getty Images)