Rest in peace George Floyd

“Just Do It” sudah lama disematkan Nike sebagai jargon utamanya. Namun kini brand yang berbasis di negeri paman sam ini mengubah slogannya menjadi “Don’t Do It.”

Hal ini terjadi tentunya bukan tanpa alasan. Beberapa waktu lalu, kasus rasisme terjadi di Minneapolis, AS. Seorang pria berkulit hitam bernama George Floyd mati di tangan polisi yang berlutut di leher pria tersebut selama 8 menit.

Jaksa Tuntut Eks Polisi Soal Kasus Pembunuhan George Floyd - Dunia ...

Source: Tempo

Tindakan tersebut pun dinilai kelewat agresif mengingat George Floyd diketahui tidak bersenjata. Empat polisi yang jadi pelaku di kejadian tersebut pun hanya dipecat, dan sempat melenggang bebas tanpa jeratan hukum.

Insiden tersebut pun memicu kemarahan publik di Minneapolis, bahkan jadi sorotan dunia. Kantor polisi Minneapolis bahkan dibakar massa yang geram karena peristiwa tersebut.

Protesters torch Minneapolis police station in violent night ...

Source: News 1130

Nike pun ikut bersuara terkait insiden rasisme ini. Respon tersebut pun yang dilontarkan dalam bentuk video.

Jangan berpura-pura tidak ada masalah di Amerika. Jangan mengacuhkan isu rasisme. Jangan berdiam diri ketika banyak nyawa diambil dari kita. Jangan membuat alasan apapun. Jangan pikir hal ini tak akan berpengaruh pada mu. Jangan duduk dan berdiam diri. Jangan pikir kamu tidak bisa jadi bagian dari perubahan. Mari jadi bagian dari perubahan,” jelas Nike lewat video tersebut.

Pesan solidaritas tersebut pun direspon positif oleh rival Nike, adidas.

Lewat Twitter, adidas pun me-retweet video tersebut, dengan pesan tambahan berbunyi “bersama adalah bagaimana kita bisa maju. Bersama adalah cara kita membuat perubahan.”

Pesan senada juga disampaikan John Danahoe, CEO Nike, lewat email yang dikirim ke tim internalnya.

“Nike mengecam kefanatikan. Kami mengecam sega bentuk kebencian dan ketidakadilan, apapun bentuknya, entah secara langsung maupun terbuka,” jelas Danahoe.

Aku mendorong kita semua untuk tidak gentar dengan masalah yang kita hadapi saat ini. Tragedi-tragedi yang menimpa kita, harus kita hadapi bersama.”

“Kita memilih untuk bertindak lewat cara yang otentik dan jujur pada diri kita sendiri. Kita harus mengacu pada tujuan kita: hingga kita semua menang. Dan sampai hal itu jadi kenyataan, kita tidak akan pernah berhenti.”