Nonton di bioskop merupakan aktivitas riskio tinggi penularan Covid-19, Apa alasanya
DKI Jakarta kembali memulia masa PSBB transisi. Salah satu fasilitas yang mulai kembali beroperasi adalaha bioskop. Meski dengan berbagai pembatasan dan penerapan protokol kesehatan, sebenarnya apakah sudah aman menonton di bioskop di saat seperti ini?
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) memasukan aktivitas bioskop ke dalam risiko tinggi penularan COVID-19. Alasannya karena bioskop memiliki ventilasi yang buruk . “Bioskop adalah tempat dengan ventilasi kurang optimal,” jelas Anne Rimoin, PhD, MPH, profesor epidemiologi di UCLA Fielding School of Public Health, dalam laman Health.
Dibuka dengan protokol Covid-19 yang ketat, hal tersebut tidak menjamin bisa langsung memastikan pemutusan rantai penularan. “Meskipun orang berbicara lebih dikit di teater, maskernya bisa saja dilepas dan kemudian bahaya datang saat mereka tertawa, batuk, bersin. Kemudian mereka bicara dengan orang yang jaraknnya tidak jauh,” lanjutnya.
Bosan dengan gaya hidup yang itu-itu saja? Coba gaya hidup INI
Kenapa harus isolasi 14 hari setelah nonton di bioksop
CDC sendiri juga merekomendasikan bahwa siapa pun yang pergi ke tempat beresiko tinggi, termasuk bioskop disarankan mengisolasi diri selama 14 hari. Alasannya adalah untuk menghindari kontak dengan orang-orang yang bersiko positif Covid-19.
-
Bioskop Buka Kembali, tapi Film Impor Belom Bisa Tayang
-
Bioskop Boleh Buka di Masa PSBB Transisi Jakarta
-
Bioskop Outdoor, Sensasi Menonton Film di Bawah Taburan Bintang
“Tidak ada skenario tanpa risiko pergi ke bioskop, dan kami harus melakukan segala yang kami bisa untuk menurunkan atau menekan tingkat penularan,” tutur Rimoin. Dirinya selalu mengingatkan kalau resiko Covid-19 saat ke bioskop masih tergolong tinggi.
Source : Detik.com
RamenGvrl berhenti jadi rapper? Temukan alasannya di SINI
—
Gimana apakah Lo sudah berani untuk pergi ke bioskop? Kalau gua sih enggak dulu deh, meski hati memang sudah meronta-ronta.