Setelah bertahun-tahun menjadi rival sengit, Novak Djokovic kini menggandeng sahabat sekaligus lawan lamanya, Andy Murray, sebagai pelatih barunya.
Langkah mengejutkan ini diumumkan Djokovic melalui media sosial, di mana ia mengenang perjalanan panjang mereka sebagai dua ikon tenis dunia.
“Kami telah melalui beberapa pertarungan paling epik dalam olahraga kami. Mereka menyebut kami sebagai game-changer, pengambil risiko, pembuat sejarah,” ujar Djokovic. “Ternyata kisah kami masih memiliki satu babak terakhir. Selamat datang pelatih, Andy Murray.”
Rivalitas yang Bertransformasi Jadi Kolaborasi
Djokovic dan Murray adalah dua nama besar yang lahir hanya terpaut satu pekan pada Mei 1987.
Mereka mendominasi tenis dunia, berhadapan dalam 36 pertandingan ATP dengan catatan Djokovic unggul 25-11. Tak hanya itu, keduanya pernah bertemu di 19 final, termasuk tujuh turnamen major. Pertemuan terakhir mereka terjadi di final Doha 2017.
Kini, Murray, yang baru saja pensiun dari tenis profesional di Olimpiade Paris awal tahun ini, kembali ke dunia tenis dalam peran yang berbeda.
“Saya sangat gembira tentang hal ini dan tidak sabar untuk berada di sisi yang sama untuk perubahan,” kata Murray.
“Saya berterima kasih atas kesempatan untuk membantu Novak mencapai tujuannya di tahun mendatang.”
Kerjasama Dimulai di Melbourne
Djokovic, yang baru saja berpisah dengan Goran Ivanisevic setelah enam tahun bekerja sama, menargetkan Australian Open 2024 sebagai awal dari kolaborasi baru ini.
Murray akan bergabung sebagai pelatih selama persiapan dan turnamen tersebut, dengan evaluasi kerja sama akan dilakukan setelahnya.
“Saya tidak sabar untuk memulai musim bersama Andy dan bersamanya di Melbourne, tempat kami berbagi banyak momen luar biasa sepanjang karier kami,” kata Djokovic.
Pada 2024, Djokovic mencatatkan rekor menang-kalah 37-9, menurut data ATP Infosys. Di Australian Open mendatang, ia akan berusaha meraih gelar ke-11 dan gelar karier ke-100.
Sebuah Babak Baru untuk Dua Legenda
Langkah ini membawa nostalgia sekaligus antisipasi baru bagi dunia tenis.
Dari rival sengit hingga mitra kerja, transformasi hubungan Djokovic dan Murray menjadi bukti bahwa perjalanan olahraga selalu penuh dengan kejutan.
Seperti yang Djokovic katakan, “Kisah kami belum selesai. Sudah waktunya untuk menulis babak terakhir—bersama.”
Top image via (Photo by Glyn KIRK / AFP)
—
Let us know your thoughts!
-
AFF 2024: Shin Tae Yong Gelar TC di Bali, Siapkan Kombinasi Pemain Muda dan Senior
-
Dirikan SSB ‘STY Academy’, Coach Shin Tae-yong Coba Berbisnis di Indonesia
-
Kalah di Piala Davis, Rafael Nadal Resmi Pensiun Setelah 22 Tahun Berkarier