Ribuan warga Jerman vaksin ulang gara-gara suntikan air garam
Otoritas Jerman memperingatkan warganya untuk vaksinasi ulang. Pasalnya berdasarkan hasil investigasi, seorang oknum perawat mengganti vaksin Covid-19 dengan larutan saline atau air garam.
“Saya benar-benar terkejut,” kata Sven Ambrosy, seorang anggota dewan lokal, melansir dari Reuters, Kamis (12/8). Meski larutan garam gak berbahaya, kebanyakan orang yang vaksinasi pada bulan Maret dan April di Jerman datang dari golongan orang tua. Mereka sangat berisiko tinggi terkena penyakit virus yang berpotensi fatal.
Berdasarkan surat kabar Die Welt yang melaporkan insiden ini terjadi pada April. Lokasinya ada di Schurtens, Lower Saxony, mengganti vaksin corona dengan air garam.
“Menurut polisi dan jaksa, ada indikasi jelas bahwa perempuan itu memvaksinasi lebih banyak orang dengan larutan garam,” kata Heiger Schulz, kepala tim krisis virus corona Lower Saxony.
Sejauh ini udah ada enam kasus yang teridentifikasi bahwa pasien gak menerima vaksin yang benar.
8.600 orang menjadi korban
Namun setidaknya tercatat 8.600 orang di Jerman sudah menjadi korban suntikan vaksin palsu dari seorang perawat ini.
“Yang benar adalah kita tidak tahu berapa banyak dari mereka yang tidak divaksinasi atau hanya divaksinasi sebagian. Sayangnya, wanita itu tidak kooperatif dengan polisi, mereka diam,” papar Schulz.
Penyelidik polisi Peter Beer mengatakan berdasarkan pernyataan saksi sebelumnya memang ada kecurigaan yang cukup masuk akal.
Belum jelas apa motifnya
Meski begitu, masih belum jelas apa motif dari perawat yang tidak disebutkan namanya itu mengganti isi suntikan vaksin ini. Namun ia sudah mengungkapkan pandangan skeptisnya soal vaksin Covid-19 lewat media sosial, ungkap penyidik polisi.
Gak terlalu jelas apakah tersangka penyuntik Covid-19 palsu ini udah tertangkap atau menjadi terdakwa dalam kasus ini. Namun menurut televisi NDR, kasus ini sudah diserahkan ke unit khusus yang menyelidiki kejahatan bermotif politik.