Orang tua meninggal karena Covid-19, seorang bocah berusia 10 tahun bernama Vino harus melakukan isolasi mandiri seorang diri di rumahnya.

Bocah kelas tiga SD di Kampung Linggang Purworejo, Kabupaten Kutai Barat kehilangan orang tuanya dalam waktu yang berdeketan.

Orang tua meninggal karena Covid-19

Seperti dilansir Kompas.com, sang ibu, Lina Safitri meninggal dalam kondisi hamil 5 bulan pada Senin (19 Juli). Sedangkan ayahnya, Kino Raharjo meninggal keesokan harinya (20 Juli).

Kedua orang tua Vino dinyatakan positif Covid-19 dan menjalani perawatan di Rumah Sakit Harapan Insan Sendawar, Kutai Barat.

Ayahnya yang sehari-hari berjualan pentol keliling di Kutai Barat adalah seorang perantau dari Sragen, Jawa Tengah.

Dikira tipes, ternyata Kino positif Covid-19

Kino sendiri disebutkan oleh Margono, adiknya sudah mendapatkan vaksin. Setelah vaksin pada 29 Juni, Kino kemudian sakit dan sebagian keluarga mengira itu tipes dan efek dari vaksin.

Kendati tidak sehat, Kino tetap berjualan dan sempat kehujanan. Saat pulang, ia demam dan kondisinya menurun. “Makan muntah. Sudah di periksa dan diberi obat namun tidak ada perbaikan,” tutur Margono.

Akhirnya pada 11 Juli, Kino dilarikan ke Rumah Sakit dan ternyata hasil swab menunjukan kalau Kino positif Covid-19. “Tapi setelah di rumah sakit diperiksa hasil swab positif. Oleh petugas medis, diberi obat, vitamin, dan diminta isolasi di rumah,” lanjut Margono.

Kedua orang tua terpapar, Vino yang juga positif 

Setelah mendapati suami positif, Lina kemudian juga menjalani swab test PCR di puskesmas. Hasilnya dia juga positif dan kemudian diminta untuk isolasi di RS Harapan Insan Sendawar untuk menjaga kesehatan bayi karena berisiko.

Sayang riwayat asma membuat kondisi Lina terus memburuk. Di sisi lain, Kino yang awalnya isoman di rumah terpaksa dilarikan ke RS karena kondisinya yang terus drop.

Sementara Vino anak mereka juga menjalani pemeriksaan dan dinyatakan positif, hanya saja dia tidak bergejala dan akhirnya isolasi di rumah.

Di saat itulah mereka terpisah. Vino di rumah, ayah dan ibunya di rumah sakit sampai meninggal,” tutur Margono.

Pedih banget bacanya :(