Pertandingan catur antara Dewa Kipas dan WGM Irene Sukandar Senin, 22 Maret nanti meramaikan media sosial setelah Deddy Corbuzier mengumumkan hal ini. Banyak netizen mendukung Dadang Subur atau Pak Dadang, ada pula yang mendukung Irene hingga topik ini trending di Twitter.
Surat terbuka Irene Sukandar untuk meluruskan kasus
Pak Dadang ‘Dewa Kipas’ awalnya terindikasi melakukan kecurangan atas kemenangnannya melawan Gotham Chess alias pecatur internasional Levy Rozman dalam Chess.com.
Irene menyatakan bahwa ‘kejadian ini sudah merugikan banyak pihak’. Selain itu, ia juga mengatakan bahwa kejadian ini seakan-akan membuat citra positif dan prestasi pecatur profesional Indonesia ‘sirna’.
Kemudian, Pak Dadang ‘Dewa Kipas’ merasa tersinggung dengan pernyataan yang Irene buat yang ia rilis dalam surat terbuka melalui posting-an Instagramnya itu.
Dewa Kipas sakit hati dan merasa tertantang
“Saya sakit hati dengan pernyataan itu dan ingin menuntaskan semuanya di atas papan catur,” ujar Dadang, mengutip CNN.
Dadang Subur mengaku sakit hati dengan pernyataan Irene yang menganggap akun Dewa Kipas mencoreng nama baik percaturan Indonesia.
Irene juga sempat mengatakan bahwa cerita mengenai pecatur yang tiba-tiba jago hanyalah cerita dalam komik, tidak ada di dunia nyata. Ia berkata bahwa catur itu ‘ilmu’ yang harus ditekuni bertahun-tahun.
Pak Dadang vs. Irene, siapa yang menang?
Begitu raja podcast Deddy Corbuzier meng-upload pengumuman ini di Instagram dan Twitternya, netizen langsung ramai membanjiri media sosial. Semua tidak sabar melihat aksi keduanya di atas papan catur.
UPDATE GAME ON…
DEWA KIPAS VS GM IRENE SUKANDAR
this Monday live#CLOSETHEDOOR CHESS COMPETITION pic.twitter.com/dKZSzb5CRM— Memehub (@butoable) March 18, 2021
Banyak cuitan yang menyatakan bahwa mereka akan tetap mendukung Dewa Kipas, bagaimanapun hasilnya nanti.
Kalah atau menang, aku nyekel pak dadang, alias harga diri cok mari diilokno https://t.co/4Yu5gOHabK
— soba (@isbhzz) March 19, 2021
“Kalah menang, aku nyekel [megang] pak dadang,” cuit akun @isbhzz dalam dukungannya untuk Pak Dadang.
GM Irene vs Dewa Kipas sama kaya Borjuis vs proletar. GM Irene belajar di club catur, sedangkan pak dadang menimba pengalaman di pos ronda. Bakal menarik sih kalo dewa kipas yang menang, jadi bukti kalo jebolan pos ronda bisa bersaing sama club catur resmi.
— Leonìdas (@FikriSama__) March 18, 2021
Bagaimana jadinya ya kalau atlet pos ronda melawan atlet pro?
Selain itu, gak sedikit yang mengedepankan kalau catur itu bukan sekedar main-main. Katanya, “orang yang berharap Pak Dadang menang, gak mengerti catur sama sekali.”
People who are expecting Pak Dadang to win don't understand chess at all.
To be a GM like Irene Sukandar is no small thing. Elo rating can't lie. It means she has been doing well against high rating chess players over the years, consistently.
— Random Guy (@RandomCommentz_) March 19, 2021
Banyak juga netizen yang menyatakan bahwa level antara pemain seperti Pak Dadang dan pecatur profesional itu berbeda. Sehingga tak perlu dibesar-besarkan.
Kita bisa anggap pertandingan antara Dewa Kipas dan Women Grand Master ini sebagai permainan kasual saja, tanpa ada tekanan untuk pembuktian apapun.
—
Menang kalah, setidaknya ini jadi pertunjukan yang epic!
-
Mike Portnoy Puji Deden Noy, YouTuber Indonesia yang Main Drum Galon
-
Dentuman Misterius Terdengar di Amerika, Ada Suara Raungan Manusia!