Alat yang memenuhi standar

Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta baru saja meluncurkan platform perantau kualitas udara terintegrasi.

Adapun platform itu didukung oleh 31 titik Stasiun Pemantau Kualitas Undara (SPKU) yang tersebar di wilayah Jakarta.

“Kami tidak sembarangan mengintegrasikan SPKU. Data yang ditampilkan merupakan data dari alat pemantau kualitas udara yang memenuhi standar,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jakarta Asep Kuswanto di Jakarta, sebagaimana dikutip dari ANTARA.

Bertambah dengan cukup signifkan

Lebih lanjut dia menyebut kalau saat ini jumlah titik SPKU di Jakarta sudah bertambah secara signifikan jika dibandingkan beberapa tahun lalu.

FYI, dari SPKU data yang diperoleh kemudian ditampilkan melalui platform pemantau kualitas udara.

Adapun hal ini merupakan penyempurnaan dari yang sudah ada sebelumnya dan sesuai dengan standar yang berlaku secara nasional.

“Platform ini memudahkan publik untuk mengakses informasi. Semua bisa mengaksesnya melalui laman (website) udara.jakarta.go.id menggunakan berbagai gawai,” ujarnya.

Delhi's air quality is in “very poor” category - The Daily Episode Network

Akan terus bertambah

Asep menyebut platform pertama di Indonesia mengintegrasikan data milik pemerintah dan non-pemerintah untuk bisa mewujudkan keterbukaan kualitas udara di Jakarta.

Laman ini menampilkan data dari 31 SPKU di Jakarta yang mengintegrasikan data dari SPKU milik DLH Jakarta, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), World Resources Institute (WRI) Indonesia dan Vital Strategies.

“Ke depannya, jumlah stasiun dan data yang diintegrasikan akan terus bertambah,” katanya.

Let us know your thoughts!

  • Selundupkan Satwa Langka, Produser Film Bollywood Ditangkap Bea Cukai Soekarno-Hatta

  • Peneliti di Jepang Cetak Rekor Dunia dengan Ciptakan Internet Berkecepatan 420 Juta Mbps

  • Indonesia Negara Pengkonsumsi Minuman Berpemanis Tertinggi di Asia Pasifik