Pedagang gorengan sepertinya tidak akan sungkan dan segera menaikan harga dagangan mereka.
Adapun rencana menaikan harga dagangan diungkapkan oleh salah satu penjual bernama Ambali.
Dilansir dari CNNIndonesia, pria yang setiap harinya mangkal di samping gerai minimarket di daerah Bintaro menyebut akan menaikan harga sampai dua kali lipat.
Minyak langka jadi alasan pedangang gorengan naikan harga
Rencana kenaikan harga sebesar dua kali lipa ini menjadi cara para pedagang gorengan menyiasati lonjakan minyak yang terjadi belakangan ini.
Pasalnya selain langka, harga minyak yang meroket juga menjadi beban ekstra bagi para pedagang. Untuk diketahui, dalam seharinya setiap pedagang menghabiskan sekitar 2 liter minyak goreng kemasan.
Dalam beberapa waktu belakangan, kenaikan harga berdampak pada kurangnya keuntungan bagi para pedagang.
Meski bersiap untuk menaikan harga, Ambali mengaku khawatir kalau jualannya justru akan menurun.
“Ya mau tidak mau harganya naik, yang biasanya saya jual gorengan Rp2.000 dapat 1 (gorengan), bisa jadi Rp3 ribu untuk 1 (gorengan) atau lebih. Memang khawatirnya kan belum ada orang yang beli,” tuturnya, Kamis (17 Maret).
Minyak goreng curah bisa jadi alternatif
Selain menaikan harga, dia juga menyebut penggunaan minyak goreng curah bisa menjadi alternatif.
Namun sejauh ini, harganya juga cenderung mahal dan tidak berselisih jauh. “Tapi di pasar juga sama mahal,” tuturnya.
Ambali dengan gamblang menyebut dirinya tidak akan memilih mengorbankan para pembeli dengan penggunaan minyak goreng berkali-kali untuk bisa menekan harga.
“Sempet ngirit pakai minyak goreng berkali-kali sampai hitam. Tapi enggak lagi deh, hasilnya jadi jelek dan hitam,” imbuhnya.
-
Ada Mafia Minyak Goreng di Balik Kelangkaan, Mendag Minta Maaf
-
Pawang Hujan Tidak Dipakai Untuk MotoGP Mandalika, Sandiaga Uno Mengaku Kapok
-
Minyak Goreng Gratis Dibagikan Pada Warga Penerima Program Vaksinasi Malam Hari
Top image via Economy-OkeZone