Bukan manusia silver, pemandangan unik ini adalah ratusan orang yang telanjang berbalurkan cat putih di hamparan gurun dekat Laut Mati.
Tepatnya ada 200 orang yang jadi volunteer dan rela bertelanjang bulat untuk sebuah photo shoot di lokasi bersejarah tersebut. Rupanya, ini adalah bagian dari proyek fotografi seniman asal Amerika Serikat, Spencer Tunick.
Pemandangan unik ratusan orang telanjanng di hamparan gurun, soroti climate change?
Setelah melepas pakaian mereka masing-masing, para sukarelawan melumuri badan mereka dengan cat putih. Lalu, pemotretan selama tiga jam pun berlangsung.
Pemandangan unik ini ternyata seniman asal AS itu lakukan untuk mennyoroti fenomena perubahan iklim (climate change) yang terjadi di dunia.
Melansir NYPost, perairan Laut Mati sudah surut selama beberapa tahun terakhir. Hal ini terjadi karena ekstraksi mineral dan penguapan, gara-gara perubahak iklim tentunya. Sementara itu, Israel dan Jordan pun mengalihkan sebagian besar air laut untuk pertanian dan air minum.
Salah seorang relawan, Anna Kleiman (26) bilang kalau ia bergambung untuk membawa kesadaran krisis lingkungan, “Rasanya sangat alami, begitu kita melepas pakaian. Kau seperti nggak mau memakainya kembali.”
Tubuh mewakili keindahan, kehidupan, dan cinta
Berbalut baju hitam, Tunick berdiri di atap kendaraannya dan memberi instruksi pakai megafon.
“Semua orang samakan kakinya bersama. Tangan di bawah,” katanya di pemotretan hari Minggu itu.
Ini bukan kali pertama bagi Tunick memfoto model telanjang, ia pernah melakukan proyek serupa.
“Bagiku, tubuh mewakili keindahan, kehidupan, dan cinta.” kata Tunick. Ia menggambarkan para model telanjang berbalur cat putih itu sebagai Laut Mati. Pemilihan warna putih ini juga terinspirasi dari kisah Alkitab tentang istri Lot, yang berubah menjadi tiang garam.
Selain itu, proyek yang bikin pemandangan unik di Laut Mati ini dibiayai oleh Menteri Pariwisata Israel. Ia berharap pemotretan ini mendatangkan lebih banyak wisatawan.
—
Baca juga: