Pemerintah minta maaf karena PPKM Darurat yang berjalan belum optimal
Setelah berjalan 3 minggu pada pulau Jawa dan Bali, pemerintah minta maaf karena PPKM Darurat yang berlaku belum optimal. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ini udah berjalan sejak 3 Juli lalu.
Hal ini disampaikan oleh Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, dalam Konferensi Pers Virtual Evaluasi Pelaksanaan PPKM Darurat yang berlangsung secara daring.
“Saya ingin meminta maaf kepada seluruh rakyat jika dalam penanganan PPKM [Darurat] belum optimal.” Ujar Luhut.
Setelah itu, Luhut menyatakan kalau pihaknya bakal bekerja dengan optimal supaya angka kasus penularan Covid-19 menurun. Ia menyebut kalau virus corona varian Delta saat ini menyebar tujuh kali lebih cepat dari varian sebelum-sebelumnya.
“Saya dan jajaran terkait akan optimal agar varian Delta bisa diturunkan,” ujarnya.
PPKM Darurat diperpanjang atau enggak?
Terkait durasi masa PPKM Darurat yang katanya bakal diperpanjang, keputusannya baru akan pemerintah ambil pada dua sampai tiga hari ke depan. Saat ini, pemerintah tengah melakukan evaluasi hasil kebijakan untuk menekan penularan Covid-19 ini.
“Saat ini kami sedang melakukan evaluasi terhadap apakah PPKM dibutuhkan perpanjangan lebih lanjut. Kami akan laporkan ke presiden. Saya kira dua sampai tiga hari ke depan kita juga akan mengumumkan secara resmi,” tutur Menko maritim dan Investasi.
Meski begitu, Luhut mengklaim kalau mobilitas dan aktivitas masyarakat menurun signifikan pada semenjak PPKM Darurat berlaku. Hal ini terukur salah satunya lewat intensitas lalu-lintas pada Google Maps.
Namun, menurunnya mobilitas masyarakat gak kunjung membuat angka kasus Covid-19 melandai.
Angka kasus Covid-19 selama PPKM
Di tengah perjalanan PPKM Darurat Jawa-Bali, pemerintah memutuskan untuk mmeperluas kebijakan ini ke luar pulau Jawa dan Bali yang berlaku mulai Senin (12 Juli).
Setelah berjalan dua pekan, angka kasus Covid-19 gak kunjung turun. Bahkan beberapa kali tercatat rekor kasus harian tertinggi pada 15 Juli dengan 56.757 kasus.
Gak cuma itu, kematian pasien Covid-19 mencapai angka 1.205, tertinggi selama pandemi. Tingkat keterisian rumah sakit juga nyaris 100 persen hingga muncul kasus oksigen langka.
Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar IDI, Adib Khumaidi mengungkapkan kondisi fasilitas kesehatan pada sejumlah daerah sudah berada pada fase kolaps.
“Saat ini kami sedang melakukan evaluasi terhadap apakah PPKM dibutuhkan perpanjangan lebih lanjut. Kami akan laporkan ke presiden. Saya kira dua sampai tiga hari ke depan kita juga akan mengumumkan secara resmi,” kata Luhut.