Pendaki Gunung Everest kini diwajibkan pakai alat pelacak saat mendaki
Pendaki Gunung Everest sekarang diwajibkan untuk menyewa dan menggunakan alat pelacak selama melakukan pendakian agar memudahkan dalam misi pencarian dan penyelamatan.
Mengutip dari TIME, Selasa, 5 Maret 2024, direktur pendakian gunung dari Departemen Pariwisata Nepal, Rakesh Gurung mengatakan pendaki akan membayar sekitar 10 dolar Amerika (setara dengan Rp157 ribu) untuk menyewa perangkat elektronik yang disediakan oleh agen ekspedisi mereka.
Cara penggunaan alat tracking yang seukuran dengan thumb drive
Alat pelacak seukuran thumb drive itu akan dimasukkan ke dalam jaket para pendaki Gunung Everest dan akan dikembalikan saat mereka selesai melakukan pendakian.
Alat pendeteksi ini digunakan apabila terjadi kondisi darurat atau hal-hal yang tidak diinginkan.
Jadi jika ada misi pencarian dan penyelamatan yang harus dilakukan, pihak berwenang dapat menemukan pendaki yang mengalami masalah atau bahkan hilang dengan bantuan alat pendeteksi tersebut.
“Tujuan utama penggunaan chip elektronik ini adalah untuk membuat pencarian dan penyelamatan lebih efektif dan mengurangi korban jiwa di Gunung Everest,” kata Rakesh Gurung seperti yang dilaporkan oleh TIME pada Minggu, 3 Maret 2024.
Ingin yakinkan seluruh dunia
Dalam keterangannya saat dimintai penjelasan atas berita yang sudah tersebar selama beberapa hari tersebut, Rakesh Gurung mengatakan ia dan pihaknya ingin meyakinkan bahwa operasi pencarian dan penyelamatan di Gunung Everest akan dilakukan dengan ketat dan melalui prosedur yang tepat.
“Saya ingin meyakinkan seluruh dunia bahwa operasi pencarian dan penyelamatan serta tindakan keselamatan lainnya akan diterapkan secara ketat di Gunung Everest, dan saya ingin menyambut lebih banyak pendaki di musim ini,”
Data yang tercatat jumlah korban hilang dan meninggal
Penggunaan alat pelacak ini diwajibkan setelah ada banyak kekhawatiran yang muncul terkait jumlah pendaki yang dinyatakan hilang dan meninggal saat melakukan pendakian di Gunung Everest.
Berdasarkan laporan dari Outside Online, hingga pada Juni 2023 saja, ada setidaknya 12 pendaki yang meninggal dan 5 orang masih dinyatakan hilang.
Jumlah korban tewas tersebut adalah yang tertinggi keempat dalam sejarah Everest.
Berdasarkan data yang terbaru yang diterima oleh TIME dari Rakesh Gurung, ada 19 orang yang dinyatakan meninggal dan hilang.
—
Let uss know your thoughts!