Memperingati Hari Batik Nasional pada 2 Oktober 2024
Dalam beberapa tahun terakhir, keberadaan batik di Indonesia bisa dibilang “semakin terancam.” Terancam gimana? Saat ini, pengrajin batik di Indonesia semakin berkurang.
- Jumlah pengrajin batik (2020): Diperkirakan mencapai 151.565 orang*
- Jumlah pengrajin batik (dalam pemberitaan 2023): Ditaksir tersisa 37.914 orang.*
*Sumber: Data Asosiasi Perajin dan Pengusaha Batik Indonesia (APPBI), dikutip dari Antara.
(via Giphy)
Apa yang Bikin Jumlah Pembatik di Indonesia Berkurang?
Kalau menurut Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat, beberapa penyebab jumlah pembatik Indonesia makin tergerus ialah karena pandemi Covid-19. Nggak cuma itu, apresiasi masyarakat terhadap batik juga makin berkurang dan ini kemudian mengancam eksistensi batik di Indonesia.
Selain itu, terbatasnya pengrajin batik malah jadi peluang bagi negara lain buat memproduksi batik dengan lebih banyak, tapi harganya tetap terjangkau dan bisa mengikuti selera pasar. Ini kemudian bikin “potensi” batik bisa aja diklaim jadi budaya negara lain.
“Upaya untuk mengatasi sejumlah kendala yang mengancam eksistensi batik karya anak bangsa itu harus segera dilakukan bila kita tidak ingin kehilangan warisan budaya yang sarat nilai luhur itu. Tetapi lebih penting dari itu adalah menjaga agar regenerasi pembatik berjalan dengan baik.”
- Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dikutip dari Antara.
Berbagai Motif Batik di Indonesia
- Motif Kawung
Asal: Yogyakarta
Filosofi: Lambang terjadinya kehidupan manusia dan harapan agar manusia tidak melupakan asal usulnya.
- Motif Batik Ulamsari Mas
Asal: Bali
Filosofi: Simbol kesejahteraan masyarakat Bali.
- Motif Batik Keluak Daun Pakis
Asal: Sumatera Barat
Filosofi: Keluak memiliki makna dalam Bahasa Minangkabau yang artinya meliuk-liuk.
- Motif Batik Paqbarre Allo
Asal: Sulawesi Selatan
Filosofi: Sains dan kebijaksanaan yang menerangi seperti sinar matahari.
Sumber: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, IWareBatik & Batik Prabuseno
Mungkin Nggak Sih Batik Punah?
Sebenarnya, mungkin aja batik di Indonesia punah. Di Klaten contohnya, pada 2011, produk batik tulis alami dari Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, terancam punah karena gempuran kain batik dari China yang masuk ke sana dengan harga murah.
Walaupun kualitas batik tulis alami dari Klaten ini jauh lebih bagus dari ketimbang kain batik asal China, kondisi ekonomi masyarakat kala itu bikin mereka memilih produk yang harganya murah tanpa melihat kualitas, dilansir dari Antara.
(via Giphy)
What are your thoughts? Let us know!
(Courtesy of Pexels)