Saatnya beralih ke kendaraan listrik
Penjualan motor dan mobil bensin bakal dihentikan beberapa dekade lagi!
Saat ini pemerintah menargetkan penghentian penjualan sepeda motor konvensional pada tahun 2040 dan mobil konvensional (bensin dan diesel) pada tahun 2050.
Langkah ini diambil sebagai wujud komitmen nol emisi pada tahun 2060.
Baca juga: Rumah Murah di Kota Ini Dijual, Harganya Nggak Sampai Sepiring Nasi Padang!
Bukan cuma hentikan penjualan motor dan mobil bensin
Untuk mencapai target nol emisi, pemerintah menerapkan lima prinsip utama: peningkatan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT), pengurangan energi fosil, kendaraan listrik di sektor transportasi, peningkatan pemanfaatan listrik pada rumah tangga dan industri dan pemanfaatan Carbon Capture and Storage (CCS).
Dengan demikian pemerintah pun bakal melancarkan sejumlah strategi selama beberapa tahun mendatang.
Sejumlah langkah yang akan diambil meliputi penggurangan energi fosil, kendaraan listrik di sektor transportasi hingga pemanfaatan listrik pada rumah tangga dan industri.
Baca juga: Dituding Nyolong WiFi, Pria Bekasi Dibacok Tetangga dengan Kapak
Kendaraan listrik vs mobil & motor bensin
Perlu diketahui pula, rencana pengalihan mobil & motor bensin menjadi kendaraan listrik dipastikan akan makan waktu yang tidak sebentar.
Menurut praktisi pembuat kendaraan listrik Indonesia, Ricky Elson, butuh waktu antara 20-30 tahun lagi sampai kendaraan listrik benar-benar memiliki populasi sebesar kendaraan konvensional saat ini.
“Di Indonesia sendiri, menurut data BPS (Badan Pusat Statistik) itu ada 133 juta kendaraan yang terdiri atas sepeda motor sekitar 110 juta unit dan mobil sekitar 25-30 juta unit,” kata Ricky.
“Kalau kita bicara percepatan. Tahun depan (target) lima ribu (pengguna kendaraan listrik), tahun depan seratus ribu, tahun depannya lagi satu juta, masih sangat jauh. Intinya dari kaca mata saya sebagai praktisi, saya melihat kendaraan listrik ini baru benar-benar akan (banyak digunakan) 20-30 tahun lagi,” sambung ilmuwan lulusan Universitas Andalas Padang dan Universitas Politeknik Jepang itu.