Sneaker yang di design oleh Kanye West memang sering kita jumpai di kaki para pecinta sneaker, akan tetapi laporan pendapatan adidas justru menunjukan hal yang berbeda. Penjualan Yeezy mengalamai penurunan, akan tetapi tidak dalam tahap mengkhawatirkan.
Dalam pendapatan kuartal ke 3, brand asal Jerman ini juga menjelaskan bahwa beberapa outlet juga mengalami penurunan dalam penjualan Yeezy dan hal ini menghambat pertumbuhan brand adidas. Mungkin saja hal itu benar, tapi mungkin ada alasan yang lain.
Secara keseluruhan dalam laporan tersebut ada kenaikan 1% yang melebihi ekpektasi dari prediski para analis. Kenaikan yang hanya 1% ini dipengaruhi oleh penjualan Yeezy jika dibandingkan dengan tahun lalu.
‘Cream White’ Yeezy Boost 350 V2 yang restock dirumorkan menjadi salah satu rilisan yang dipertanyakan dan mengingat bahwa tahun ini juga tidak ada drop adidas yang terlalu ‘WAH‘ , tidak mengagetkan jika terjadi penurunan penjualan.
Laporan penjualan dari E-commerce juga menujukan kuartal ke 3 lebih rendah dari kuartal ke 2, hal itu dapat dilihat dari penurunan 37% – 14%.
CEO Kasper Rorsted menyampaikan reporter bahwa adidas akan membatasi produksi , guna menjaga ekslusifitasnya.
Baca juga: Seorang Pria Rela Mengantre 3 Hari Demi Membelikan YEEZY Untuk Anaknya