Menparekraf Sandiaga Uno bakal buka izin pertunjukan musik digelar lagi secara bertahap. Industri film ikut surati Jokowi
Merespon surat terbuka dari industri permusikan Indonesia yang dikirim dua hari lalu, Sandiaga Uno setuju untuk mengizinkan pertunjukan musik digelar lagi secara bertahap.
Sebab udah setahun lamanya, panggungan seni di Indonesia mati suri karena COVID-19 yang gak kunjung menjinak. Anak gigs pun harus menahan rindu suasana keramaian di gigs.
Menyetujui kembali dibukanya hiburan musik, Sandi bertemu dengan polri untuk menyusun panduan pelaksanaan pertunjukan di masa transisi pandemi kayak gini.
Mereka fokus untuk mencari cara bagaimana tetap mengadakan gelaran seni tanpa melanggar protokol kesehatan. Panduan ini meliputi kebersihan kesehatan, keselamatan, dan pelestarian lingkungan (CHSE).
Para pelaku industri seni musik juga gak mau buru-buru memulai semuanya dan ingin mendapat kepercayaan dari pemerintah.
Baca juga: Pyra Ajak Ramengvrl dan Yayoi Daimon dalam Single Terbaru “yellow fever”
Pertunjukan musik dibuka sesuai status zona dari kawasan tempat acara berlangsung
Untuk sementara, kawasan zona merah COVID-19 masih dilarang untuk menggelar pertunjukan.
Untuk kawasan zona kuning, bisa diterapin secara hybrid atau kombinasi antara pertunjukan langsung dan virtual.
Sementara zona hijau udah diperkenankan membuka panggungan musik dengan syarat disiplin dengan protokol kesehatan.
Baca juga: Silk Sonic, Band Bruno Mars dan Anderson .Paak Rilis Single Perdana “Bersama” Lomba Sihir dan The Panturas!
Gak cuma dari industri musik, sineas perfilman juga minta izin lewat surat terbuka
Industri perfilman juga ‘babak belur’ sejak pandemi karena proses pra sampai pasca film yang terhambat.
Angga Dwimas Sasongko, produser Filosofi Kopi yang juga mengirim surat terbuka untuk bapak presiden.
Mereka mencurahkan keresahan kalau masyarakat masih takut pergi ke bioskop walaupun sudah beroperasi 50 persen.
Bahkan, kondisi industri film Indonesia diperparah dengan pembajakan yang semakin merajalela. Pembajakan ini semakin mengancam industri film di tanah air.
“Kami butuh bantuan dan dukungan negara agar apa-apa yang sudah terbangun tidak musnah sia-sia.” Isi surat itu.
Pasalnya, perfilman tanah air mulai memasuki era baru sejak dibukanya daftar negatif investasi (DNI) untuk bidang perfilman(2016).
Jumlah penonton juga terus meningkat 20% selama empat tahun terakhir.
–
Siapa nih yang udah gak sabar nge-gigs dan ke bioskop bareng temen lagi?