Beberapa waktu lalu, dua perempuan peserta vaksinasi Covid-19 dilaporkan mendapat teror dari pihak yang mengaku petugas puskesmas di Boyolali. Mereka mengaku diminta untuk mengirimkan foto payudara dan alat kelamin dengan dalih untuk melakukan pemeriksaan visual.
Alhasil oknum yang mengaku dari pihak puskesmas tersebut kini sedang dilacak pihak berwenang. Seperti apa kejadian sebenarnya?
Kronologi Teror Pemeriksaan Visual kepada Peserta Vaksinasi
Kejadian ini berawal ketika dua perempuan tersebut menjadi peserta vaksinasi pada 26 Juni 2021 lalu di Puskesmas Teras. Usai divaksin, keduanya dihubungi melalui telepon dari pihak yang mengatasnamakan petugas Puskesmas Teras.
Alih-alih melakukan pemeriksaan visual, oknum tersebut malah meminta kedua perempuan tersebut untuk mengirimkan foto payudara dan alat kelaminnya. Oknum itu beralasan karena tidak bisa melakukan pemeriksaan secara tatap muka langsung, sehingga diminta untuk dikirimkan melalui WhatsApp.
Dalam pesan WhatsApp yang diterima korban, ia menunjukkan bahwa oknum meminta foto area dada bagian depan tanpa tertutup pakaian sehelai pun.
“Pengambilan foto untuk pemeriksaan gejala dengan tata cara sebagai berikut. Pertama, foto dada bagian depan tanpa tertutup pakaian, bra, ambil dengan batas 5 cm di bawah payudara. Untuk atas sampai hidung atau bisa juga utuh sampai kepala. Ini sekalian untuk melihat simetrisnya letak payudara kanan dan kiri. Setelah itu foto dari samping kanan dan kiri seperti contoh gambar di atas,” tulis oknum tersebut kepada peserta vaksinasi.
Read more:
-
Dosen Asal Indonesia Pertama Kalinya Bikin Klinik Virtual di Amerika Serikat
-
Isoman, Warga Kebumen Pasang Bendera Merah Putih Sebagai Penanda
Alhasil aksi sang oknum langsung dilaporkan kepada pihak kepolisian Teras. Mereka mengatakan bahwa sampai saat ini korban sudah ada dua orang peserta vaksinasi dengan laporan kasus yang sama.
“Saat ini sedang kami lacak pelaku yang mengaku pegawai Puskesmas Teras, itu pelaku seakan akan dari puskesmas dan menghubungi korban untuk cek fisik terkait pelayanan pasca vaksinasi. Tapi pada intinya korban itu justru difoto bagian tubuh intimnya,” kata Kapolsek Teras, Agus Marjoko dikutip dari VonMagz.
Kedua korban kemudian mengingatkan kepada seluruh perempuan untuk lebih berhati-hati dengan modus seperti ini. Mereka mengimbau untuk waspada jika ada oknum-oknum berikutnya yang melakukan hal demikian.
“Setelah beberapa hari kami dipantau, salah satu dari kami di WA, diminta mengirimkan foto menjurus ke hal-hal negatif mengenai privasi tubuh kami. Mohon infokan followersnya, terutama perempuan agar lebih berhati-hati untuk menerima chat dari siapapun,” kata perempuan tersebut.
Pemeriksaan Pasca Vaksinasi
Bagi kalian yang sudah divaksin, jangan pernah mempercayai jika ada oknum yang mengatakan ingin melakukan pemeriksaan pasca vaksinasi.
Pada umumnya, orang yang telah menerima suntikan vaksin Covid-19 akan diobservasi selama 10-15 menit di lokasi untuk mengetahui apakah ada efek samping dari vaksin tersebut. Observasi ini juga digunakan apabila ada efek samping, tenaga kesehatan bisa langsung memberikan penanganan.
Proses observasi tidak akan pernah meminta foto bagian dada dan alat kelamin karena tidak ada hubungannya dengan efek samping vaksin.
_
Teman-teman, waspada dengan modus penipuan seperti ini ya!