Populasi siput di dunia mulai menyusut

Siput yang dianggap sebagian orang sebagai hama dengan jumlah populasi yang banyak, ternyata kini spesies mereka terancam punah akibat beberapa faktor.

Hal tersebut terbukti dengan berkurangnya jumlah spesies siput darat yang ada di Selandia Baru, negara yang dikenal memiliki banyak spesies siput.

Perubahan iklim hingga predator jadi alasan siput menuju punah?

Berdasarkan laporan terkait klasifikasi ancaman terbaru mengenai siput darat karnivora di Selandia Baru yang dilansir dari Departmen of Conservation Te Papa Atawhai, menunjukkan bahwa dari 109 spesies yang diteliti, ada sekitar 48 spesies yang mengalami penurunan status (menuju punah).

Para ahli dalam laporan tersebut telah menyoroti perlunya tindakan yang harus segera dilakukan untuk mengatasi ini.

Jika ingin mempertahankan jumlah siput darat raksasa, mengendalikan predator, melindungi habitat, dan mengatasi perubahan iklim dapat dipilih sebagai solusi.

Siput darat karnivora berisiko menurun sampai 95% dalam beberapa dekade

Penasihat Sains DOC sekaligus pemimpin tim penelitian dalam laporan tersebut Dr Kath Walker mengatakan jika tingkat penurunan yang tinggi terus berlanjut, manusia bisa akan menghadapi populasi siput darat karnivora yang menurun sebesar 95% dalam beberapa dekade mendatang.

“Saat ini, 43 jenis siput darat karnivora tergolong Kritis Nasional, status terakhir sebelum punah,” kata Kath.

Pada siput jenis wainuia clarki yang awalnya berstatus Rentan Nasional telah berubah menjadi Kritis Nasional karena invasi tikus ke habitat pulau yang sebelumnya aman di Danau Taupō, sementara koloni di daratan utama menderita karena dimangsa oleh sariawan dan landak, serta kondisi dasar hutan yang lebih kering.


Let uss know your thoughts!