Yoon Suk-yeol, Presiden Korea Selatan yang saat ini tengah menghadapi tuduhan sebagai dalang dari aksi pemberontakan, dilaporkan ditangkap Rabu, 15 Januari 2025 pagi waktu setempat.

Setelah 6 jam, Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) berhasil menangkap Presiden Yoon

Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (고위공직자범죄수사처) atau disingkat CIO, berhasil melancarkan penangkapan Presiden Yoon setelah upaya enam jam yang sudah dimulai sejak beduk subuh.

Kantor berita lokal, Korean Broadcasting System (KBS) melansir, bahwa pada sekitar pukul 04.20 subuh Rabu, yang bertepatan selang 12 hari setelah upaya pertama penangkapan presiden yang gagal, penangkapan kali ini akhirnya membuahkan hasil.

Diringkus di kediamannya, ini krononologi upaya kedua kali penangkapan Presiden Korea Selatan

Berdasarkan laporan KBS, sejak subuh, sejumlah kendaraan yang membawa CIO, jaksa penuntut, dan polisi penyidik tiba di kediaman presiden.

Mereka mulai mencoba masuk ke kediaman Presiden Yoon Suk-yeol sekitar pukul 07.30 pagi lewat tangga untuk melintasi barisan kendaraan yang diparkir di depan pintu masuk sebagai jalur pengamanan utama yang disiapkan Dinas Keamanan Presiden.

Dalam upaya kali ini pun, mereka sempat mendapat perlawanan dari pengacara presiden dan anggota parlemen dari Partai Kekuatan Rakyat Korea Selatan.

Sekitar 20 menit berselang, mereka mengitari barisan bus yang merupakan jalur keamanan sekunder hingga tiba di depan pos penjagaan yang dianggap sebagai jalur keamanan ketiga.

Kira-kira pada pukul 08.30 pagi, sebuah gerbang baja terbuka dan tim investigasi akhirnya memasuki kediaman presiden.

Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi mengatakan tidak seperti upaya  eksekusi pertama berdasarkan surat perintah, kali ini tidak ada upaya untuk secara proaktif memblokir tim penyidik yang dilakukan oleh pejabat keamanan atau pihak manapun.

Yoon Suk-yeol jadi presiden pertama di Korea Selatan yang ditangkap

Pengacara presiden mengadakan negosiasi dengan tim penyidik selama lebih dari satu jam untuk membiarkan Yoon muncul untuk diinterogasi secara sukarela, namun CIO tetap mempertahankan pendirian mereka untuk segera melakukan penangkapan.

Kemudian sekitar pukul 10:33 pagi, CIO mengatakan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Yoon sebagai tersangka pemimpin kelompok pemberontakan akhirnya diberlakukan.

Penangkapan ini akhirnya berhasil dilakukan 43 hari setelah Presiden Korea Selatan tersebut mengumumkan status darurat militer jangka pendek secara gegabah dan tiba-tiba.

Adanya ketidakstabilan di Korea Selatan yang diakibatkan oleh Yoon Suk-yeol yang membuatnya harus ditangkap, menjadikannya Presiden Korea Selatan pertama yang ditahan.


Let uss know your thoughts!