Puluhan paus terdampar dan mati di Pantai Pangpajung Bangkalan sempat memicu berbagai pertanyaan. Pasalnya jumlah spesies meninggal mencapai angka 46 ekor ikan paus.

Pada akhirnya, Balai Besar KSDA Jatim membeberkan penyebab utama dari kejadian di Pesisir Desa Pangppajung, Kecamatan Modung, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jumat (19 Februari).

Hasil analisa menunjukan

Subbag Data Evlap dan Humas Balai Besar KSDA Jatim, Gatut Panggah menuturkan, berdasarkan analisa tim dokter dan hewan posmortem, hewan itu terdampar karena sang pemimpin kelompok koloni mengalami kerusakan sonar.

Adapun hal tersebut diketahui dari hasil nekropsi ikan paus yang diperkirakan sebagai pemimpin koloni. Sementara kemungkinan lain juga bisa saja karena pengaruh arus air laut yang besar.

Ada kemungkinan paus mengejar mangsa dan memakan ikan yang sebelumnya memakan plankton beracun, sehingga paus mengalami kercaunan dan terjebak saat air surut lalu tidak dapat kembali ke laut lepas,” pungkas Gatut Punggah seperti dilansir TribunMadura, Sabtu (20 Februari).

Lebih lanjutnya, Tim Dokter Postmortem juga akan mengambil sampel air untuk mengecek keberadaan plankton-plankto itu dan akan mencocokan kandungan dengan hasil nekropasi pada paus.

Secara visual keberadaan plankton di perairan merubah warna air laut menjadi kemerahan,” tuturnya.

Begini kronologi paus terdampar

Sebelumnya, Polsek Modung mengungkap kronologis puluhan paus terdampar di Pesisir Desa Pangpajung, Kecamatan Modung, Kabupaten Bangkalan, Madura.

Bripka Poundra Kinan A selaku Kanitreskrim Polsek Modung menuturkan bahwa paus tersebut sudah terdampar sejak Kamis (18 Februari).

Menurutnya saat itu, puluhan paus masih banyak yang hidup dan sempat didorong para nelayan untuk bisa kembali sampai ke tengah laut.

Namun saat malam hari, paus-paus itu kembali lagi ke tepi pantai Pangpajung. “Iya beneran ada puluhan paus terdampar, dari hari kemarin sudah terdampar,” pungkasnya.

Bripka Poundra, menyebut penyap puluhan paus tidak bisa berenang lagi ke tengah laut adalah karena air yang sedang surut. Bahkan dirinya menuturkan kalau sudah ada 10 paus yang mati sejak siang.

Kemarin ada sekitar 50 paus yang mau menepi ke bibir pantai Pangpajung waktu malam harinya,” begitu ucapnya.

Sementar itu, berita terakhir menyebutkan bahwa paus tersebut sudah dikuburkan untuk mengurangi bau tak sedap yang muncul.

Petugas menggunakan alat berat mengubur bangkai Paus Pilot Sirip Pendek (Globicephala macrorhynchus) yang mati saat terdampar di Pantai Modung, Bangkalan, Jawa Timur, Sabtu, 20 Februari 2021. Sebanyak 51 ekor dari 52 ekor Paus Pilot Sirip Pendek yang mati, dikubur agar tidak menimbulkan bau dan menyebarkan bakteri yang membahayakan masyarakat sekitar. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
via Foto.tempo.co // FOTO : ANTARA FOTO – Zabur Karuru

Sad :(

Must reads :