Nuklir dengan daya hancur dan daya jangkau yang begitu besar
Rusia meluncurkan uji coba rudal nuklir antar benua RS-28 pada Rabu (20/4) lalu.
Daya hancur rudal balistik tersebut begitu besar, bahkan para analis barat menjulukinya sebagai “Satan II.”
Julukan tersebut mengacu pada rudal R-36M atau yang dinamakan SS-18 “Satan” oleh NATO.
Baca juga: The Future of Us Siap Digelar, Jadi Saluran Seniman dan Kreator untuk Masuk ke Ranah Digitalisme
Rudal nuklir antarbenua, peringatan dari Rusia
Kementerian Pertahanan Rusia menerangkan, tes rudal tersebut berlangsung di Kosmodrom Plesetsk. Fasilitas peluncuran luar angkasa itu terletak sekitar 800 Km di utara Moskow.
Menurut Presiden Rusia, Vladimir Putin, senjata tersebut akan membuat musuh berpikir dua kali sebelum memberikan ancaman pada negara tersebut.
“Saya mengucapkan selamat atas keberhasilan peluncuran rudal balistik antarbenua Sarmat,” kata Putin kepada tentara Moskow, dikutip dari AFP, Kamis (21/4).
“Senjata yang benar-benar unik ini akan memperkuat potensi tempur angkatan bersenjata kita, menjamin keamanan Rusia dari ancaman eksternal dan membuat mereka yang, dalam panasnya retorika agresif, mencoba mengancam negara kita, berpikir dua kali,” sambung dia.
Baca juga: Keresahan RA Kartini di “Habis Gelap Terbitlah Terang” yang Masih Relatable sampai Hari Ini
Rudal mutakhir
Putin juga menjelaskan bahwa rudal tersebut adalah senjata yang tak terkalahkan. Pasalnya Sarmat dirancang untuk melemahkan segala sistem pertahanan anti-rudal.
Pasalnya senjata itu memiliki fase dorongan awal yang sangat singkat yang mampu membuat sistem pengawasan musuh tidak memiliki cukup waktu untuk melacaknya.
Dalam proses uji coba tersebut, Sarmat ditembakkan dari peluncur silo sebelum mencapai jarak hampir 6.000 Km. Menurut Putin, rudal tersebut bisa mencapai target manapun yang ada di bumi.
“Sarmat adalah rudal paling kuat dengan jangkauan penghancuran target terpanjang di dunia, yang secara signifikan akan meningkatkan kekuatan tempur pasukan nuklir strategis negara kita,” tegas Kemhan Rusia.
Your thoughts? Let us know in the comments below!