Rating Aplikasi Facebook di Google Play Store maupun Apple Store ‘terjun bebas’ hingga hari ini berada di angka 1,1. Hal ini terjadi sejak minggu lalu, di tengah konflik antara Israel dan Palestina. Pasalnya, banyak dugaan tentang biasnya medsos ini dalam menangani isu tersebut dengan memblokir akun-akun dan berita terkait.
Penilaian bintang satu pada aplikasi ini berasal dari kampanye medsos para pembela Palestina. Mereka ‘gerah’ akan kebijakan Facebook yang membungkam suara pengguna dengan unggahan ber-hashtag #FreePalestine atau #GazaUnderAttack. Maka dari itu, mereka beramai-ramai memberi ulasan bintang satu di Google Play Store maupun Apple Store.
Jadi masalah besar internal
Dari sisi internal, Facebook menangani kasus ini secara serius dan mengkategorikannya sebagai SEV1, yang artinya ‘severity 1‘. Ini, mengutip NBC News, artinya merupakan masalah yang besar bagi website.
“Kepercayaan pengguna menurun dengan adanya isu antara Israel dan Palestina,” tulis senior software engineer dalam internal message board Facebook.
“Pengguna kami kecewa oleh penanganan kami atas situasi ini. Mereka merasa bahwa mereka disensor, punya distribusi yang terbatas, dan terbungkam. Hasilnya, pengguna kami mulai protes dengan memberi ulasan bintang satu.” lanjutnya
Menurut informasi dan screenshoot yang bocor, mereka menghubungi pihak Apple Store untuk menghapus ulasan negatif aplikasi Facebook . Namun, Apple menolaknya, menurut unggahan salah satu karyawan Facebook.
Berbagai medsos, termasuk aplikasi Facebook bias dalam isu ini?
Berbagai media sosial seperti Facebook dan Twitter kerap mendapat tudingan menyensor berbagai suara untuk Plaestina. Padahal, platform ini seharusnya jadi tempat orang-orang untuk bersuara.
Mereka kerap memberi penjelasan bahwa kebijakan mereka ada untuk memberi semua penggunanya hak untuk bicara, selagi ‘melindunginya’.
Nyatanya, ada pula laporan bahwa beberapa waktu lalu Facebook secara keliru menghapus konten tentang Masjid al-Aqsa yang saat itu jadi tempat konflik kedua negara.
Walaupun mereka menjelaskan bahwa itu hanyalah ‘human error‘ dalam aplikasi Facebook yang akan mereka perbaiki, tampaknya penghapusan konten tetap berjalan.
—
Apa penghapusan ini sekadar langkah mereka untuk ‘melindungi’ pengguna aplikasi Facebook? What do you think?
Baca juga: