Dipercaya reikarnasi sepasang kekasih di masa lalu, sepasang anak kembar berusia 5 tahun dinikahkan oleh kedua orang tuanya.

Kedua anak bernama Washirawit Bee Moosika dan Rinrada Breem dinikahkan di rumahnya, Nakhon si Thammarat, Thailand, pada 4 Maret 2021.

Semua anak kembar dilahirkan bersama adalah reikarnasi sepasang kekasih

Seperti dilansir Dailymail, orangtua mereka, Weerasak dan istrinya Rewadee, mengikuti akara yang mengklaim bahwa semua anak kembar dilahirkan bersama karena sebuah alasan.

Mereka percaya kalau itu adalah ‘karma’ dari kehidupan masa lalu di mana anak kembar itu adalah sepasang kekasih yang hubungannya berakhir sebelum sempat menikah.

Lebih lanjutnya mereka juga meyakini kalau tidak segera dinikahkan, hidupnya akan dibayangi nasib buruk yant tersisa dari inkarnasi sebelumnya.

Upacara pernikahan berlangsung mewah

Saat merayakan pernikahan itu, Werasak dan istri juga mengundang para teman dan kerabat untuk menjadi saksi.

“Saya merasa sangat beruntung memiliki anak kembar, tapi saya khawatir ada sesuatu yang mengikuti mereka dari kehidupan sebelumnya,” tutur Rewadee.

via Dailymail

Lebih lanjutnya mereka menyebut bahwa keyakinan mereka untuk menikahkan anak kembar itu adalah untuk menghapus karma.

Menariknya, upcara pernikahan si kembar berlangsung penuh warna dan mengikuti tradisi pernikahan lokal Thailand dengan parade, tarian, dan pemberian mahar dari kerabat dekat.

Bahkan biksu Buddha juga turut hadir untuk memberkati pernikahan Washirawit dan Rinrada. Setelah seremoni, orang tua, penganti dan para tamu mengadakan pesta dansa dengan lantunan musik meriah.

Pernikahan si kembar hanya untuk tujuan seremonial

Menurut sang sayah, mereka tidak memiliki pilihan selain menikahkan anak kembarnya. Pasalnya kepercayaan menyebut salah satu dari si kembar akan sakit jika tidak segera menikah.

Kami percaya bahwa jika anak-anak Anda terlahir kembar dengan jenis kelami beda, mereka harus menikah. Jika tidak salah satu akan sakit di kemudian hari,” tuturnya.

via Gyfcat

Kendati dirayakan sebagaimana pernikahan normal, apa yang dilakukan tidak sah secara hukum. Melainkan semua hanya untuk tujuan seremonial.

Kami melakukan ini untuk memastikan mereka sehat dan aman. Kami tidak mau mereka sakit. Jadi tidak ada ruginya kami mengikuti keyakinan ini,” imbuh Weerasak.

Top image via iHeartintelligence.com

Kirain sah secara hukum, kan berabe tuh!