Bertengger di posisi ke-50
Kontingen Indonesia menyudahi perjuangan mereka di Paralimpiade Paris 2024 dengan bertengger di posisi ke-50.
Adapun selama perhelatan olahraga terbesar untuk para atlet disabilitas, Indonesia berhasil membawa pulang 1 medali emas, 8 medali perak, dan 5 medali perunggu.
China kokoh di puncak klasemen
Sementara itu, puncak klasemen masih dihuni oleh China dengan total perolehan 94 medali emas, 76 perak dan 50 perunggu.
Di bawah China terdapat Britania Raya dan Amerika Serikat dengan masing-masing berhasil mengoleksi total 124 medali dan 104 medali.
Musim panas bersejarah
Rangkaian Paralimpiade Paris 2024 juga resmi ditutup dengan pesan kebahagiaan dan persatuan di musim panas, Minggu (8/9).
Kepala Penyelenggara Paralimpiade Paris 2024 Tony Estanguet menyebut bahwa dua event yang berlangsung di Paris (Paralimpiade dan Olimpiade) berhasil menciptakan “musim panas yang bersejarah”.
“Musim panas ini, Prancis punya kencan dengan sejarah, dan negara itu (Paris) muncul (dengan membawa sejarah itu),” kata Estanguet, dikutip dari AFP, Senin.
Upacara penutupan diguyur hujan
Dimeriahkan dengan musik, lebih dari 4.400 atlet dari 168 delegasi Paralimpiade hadir meski hujan.
FYI, sama seperti Olimpiade, Paralimpiade berikutnya juga akan digelar di Los Angeles pada tahun 2028.
Pada sesi serah terima resmi, Wali Kota Paris Anne Hidalgo menyerahkan bendera Paralimpiade kepada Presiden Komite Paralimpiade Internasional Andrew Parsons, yang kemudian menyerahkannya kepada Wali Kota Los Angeles Karen Bass.
Top image via ANTARA FOTO/HO-NPC/app/tom.
—
Let us know your thoughts
-
Foto Bareng, Erick Thohir Isyaratkan Reijnders dan Hilgers Dinaturalisasi
-
Kalah Tipis dari China, Tim Boccia Indonesia Tambah Satu Medali Perak
-
Timnas Indonesia Curi 1 Poin Berharga, Debut Maarten Paes Curi Perhatian