Review Film Train to Busan 2 : Peninsula,mengusung zombie dengan ketegangan yang berbeda
Review Film ‘Train to Busan 2 : Peninsula ini dibuat berdasarkan kacamata gua sebagai orang awam yang sebelumnya menonton Train to Busan pertama. Jadi mungkin saja, tidak sama dengan persepektif Lo.
Pada judul di atas gua meyebutkan kalau film besutan Yeon Sang-ho kali ini terasa seperti Fast&Furious dibandingkan dengan film-film bergenre zombie pada umumnya. Berdurasi hampir 2 jam film ini bisa dibilang masih ‘menarik’ untuk disaksikan. Alasnnya tidak jauh berbeda dengan seri terdahulu karena film ‘Peninsula’ juga masih menawarkan ketegangan invasi zombie.
Misi sederhana seketika berubah jadi ‘bencana’
Pada bagian awal dari film, penonton di perkenalkan dengan sosok pemeran utama Jung-Seok (Dong-Wong Gang). Dia terlihat mencoba mengevakuasi diri bersama kakak wanita dan keluarganya. Di perjalanan, kendarannya di berhentikan oleh sepasang suami istri yang memohon Jung-Seok untuk bisa membawa anak gadis mereka dalam evakuasi itu.
Namun dia menolak dan meneruskan perjalanan menuju kapale evakuasi. Sesampainya di sana, kapal yang dijanjikan bertolak ke Jepang ternyata malah berbelok ke Hong Kong. Jung-Seok pun mencoba mencari info, di saat bersamaan malangnya ada salah satu penumpang kapal yang terinfeksi.
Lalu terjadilah kekacauan, Jung-Seok pun harus kehilangan kaka wanita berserta keponakannya yang terinfeksi oleh zombie. Empat tahun setelah kejadian itu, dia bersama kakak menantu menjadi ‘imigran gelap’ di Hong Kong.
Sering kali mereka menjadi olok-olokan orang karena di anggap membawa virus ‘zombie’. Pada suatu kesempatan keduanya mendapat tawaran untuk kembali ke Korea Selatan ‘Peninsula’ untuk mengambil uang. Untuk aksi itu, mereka dijanjikan mendapatkan bayaran 2,5 juta US Dollar.
Meski terdengar gila dan sempat ragu, pada akhirnya mereka mengambil misi itu. Setibanya di Peninsula, suasana mencekam khas film zombie mulai bisa dirasakan. Pada salah satu scene secara tidak sengaja Jung-Seok menemukan ‘kumpulan’ zombie yang terjebak.
-
Netflix Hadirkan Film Thriller Zombie Baru, Siap Saingi ‘Train To Busan?’
-
Review Alive, Perjuangan Bertahan Hidup yang Minim Aksi
Misi pencarian uang tidak berlangsung lama, Jung-seok dan kaka iparnya berhasil menemukan truk yang berisi uang tersebut. Namun malang, saat hendak memindahkan jasad supir, kericuhan terjadi.
Ternyata supir itu sudah terinfeksi, baku tembak terjadi dan keriuhan itu memancing zombie lain untuk datang ke tempat kejadian. Di saat bersamaan, dari kejauhan ada 2 karakter baru yang terlihat sedang memantau.
Jung-seok dan kakak menantunya akhirnya berhasil mundur dan kabur membawa truk ‘uang’ dari kepungan para zombie. Namun ternyata perjalanan mereka kembali ke pelabuhan tidak berlangsung mulus. Muncul segerombolan ‘penyitas’ yang coba mengganggu mereka.
Kemunculan sosok baru ternyata punya peranan penting
Tembak-tembakan mulai terjadi, dan pada akhirnya Jung-Seok berada dalam posisi terpojok dan tak berdaya. Beruntung muncul sosok ‘Jooni’ yang menyelamatkanya. Jung-Seok kemudian diamankan dari serbuan penyitas dan para zombie.
Setibanya ditempat aman, Jung-Seok terkejut karena kemunculan sosok ‘Minjung’. Pasalnya wanita itu adalah istri dari pasangan yang sempat dia temui di awal film dan ternyata selama 4 tahun, Minjug dan kedua anaknya berhasil bertahan hidup.
-
Bioskop Jakarta Dapatkan Kenaikan Kapasitas Sampai 50 Persen
-
Time To Hunt, Sajikan ‘Ketegangan’ Berbalut ‘Bromance’ dan Plot Twist! #SPOILERALERT
Jung-Seok kemudian menjelaskan pada Minjung kalau salah satu cara untuk bisa keluar adalah dengan mengambil kembali truk berisi uang yang saat itu sudah di curi oleh gerombolan penyitas. Keduanya pun akhirnya bersepakat untuk menjalankan misi gila itu.
Alasan review film Train to Busan 2 : Peninsula terasa seperti film Fast & Furious
Meski di awal sempat menampilkan sergapan zombie, sejak kemunculan Jooni, film ini terasa begitu berbeda. Memang masih ada banyak zombie yang berusaha menyerang Jung-Seok dan kawanannya, tapi sebagian besar perlawanan berfokus pada kebut-kebutan dan aksi drift menawan dari Jooni.
Bahkan feel ‘Fast & Furious’ semakin terasa kencang menunju bagian akhir dari film ini. Di mana terjadi kejar-kejaran yang begitu intense antara gerombolan ‘penyitas’ dengan Jung-Seok dan Minjung yang berusaha membawa truk ke pelabuhan dalam misi penyelamatan diri.
Aksi pertempuran fisik yang disajikan oleh pendahulunya bisa dibilang sangat minim pada sekuel ini. Sebagian besar pertarungan dengan zombie disajikan dalam kemasan action tembak menembak.
Final thougts
Meski demikian film Peninsula bisa dibilang masih sangat worth untuk ditonton, mengingat ceritanya sederhana dan tidak terlalu banyak mikir. Sekilas set film ini juga terlihat mirip game ‘The Last of Us 2’.
Well, Gua sendiri memberikan nilai 7/10 untuk film ini.