Tekanan nikah untuk jomblo ternyata lebih banyak dari lingkungan
Ternyata Jomblo Indonesia lebih tertekan karena peer pressure daripada dari keluarga.
Hal ini terungkap dari survei yang dilakukan agen kencan di Asia, Lunch Actually, terhadap lebih dari 640 jomblo di Indonesia.
Baca juga: Hewan Ini Mampu Hidup Abadi Kayak Kisah Fiksi Ilmiah!
Jomblo ingin hubungan serius, tapi nggak nge-date sama sekali selama pandemi
Berdasarkan survei tersebut, terungkap bahwa 31% jomblo mengaku mendapat tekanan dari masyarakat untuk segera menikah.
Angka tersebut berselisih dengan mereka yang mengaku mendapat tekanan dari keluarga yang mencapai 29%.
Situasi pandemi pun bikin para jomblo makin terbebani mengingat pembatasan aktivitas di ruang publik membuat mereka tak bisa bertemu dengan orang lain.
Survei yang sama juga menyebut bahwa 98% kaum single menginginkan hubungan serius. Namun 50% di antaranya tidak berkencan selama pandemi.
Baca juga: Ilmuwan Bikin Kamera Berukuran Sebutir Garam!
Saran dari CEO Lunch Actually
Menanggapi hal tersebut , CEO dan Co-Founder Lunch Actually, Violet Lim pun mendorong kaum jomblo untuk memberanikan diri untuk menghadapi tantangan ini.
“Kami memahami apa yang para jomblo alami, apalagi dengan adanya pembatasan yang berlaku selama setahun terakhir,” ujarnya dalam keterangan resminya.
“Namun kami mendorong para single untuk melalui tantangan ini karena bertemu orang baru saat berkencan adalah langkah pertama untuk mendapatkan pasangan hidup.”
Meski begitu, mereka juga diharapkan untuk berhati-hati dan tidak tergesa-gesa ketika menggunakan dating app.
Pasalnya sebanyak 62% single kerap menggunakan dating app hanya untuk bersenang-senang. Sementara 42% malah bertemu dengan penipu dan “catfish” di layanan tersebut.