Gedung 1 MK Sepi
Drama politik Pilkada DKI Jakarta 2024 akhirnya menemui titik akhir yang tidak terduga. Dua pasangan calon, Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana, tidak kunjung mengajukan gugatan sengketa hasil ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Kamis dini hari, suasana di Gedung I MK sepi tanpa kehadiran perwakilan dari kedua kubu, dan laman resmi MK juga tidak mencatat adanya gugatan dari mereka.
Merujuk pada Peraturan MK Nomor 3 Tahun 2024, pasangan calon hanya memiliki waktu tiga hari kerja sejak hasil pemilihan ditetapkan oleh KPU untuk mengajukan gugatan.
Dengan batas akhir Rabu, 11 Desember 2024 pukul 23.59 WIB, pilihan ini memperlihatkan sikap pasrah dari dua pasangan tersebut.
Angka dan Fakta Sengketa Pilkada di Seluruh Indonesia
Sementara RK-Suswono dan Dharma-Kun memilih diam, MK justru dipenuhi dengan 274 permohonan sengketa Pilkada dari berbagai daerah. Dari jumlah tersebut, 15 gugatan terkait pemilihan gubernur, termasuk dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Kalimantan Timur.
Menariknya, Papua Selatan dan Maluku Utara menjadi wilayah dengan jumlah gugatan gubernur terbanyak, masing-masing mencatatkan tiga kasus. Sementara itu, sengketa pemilihan bupati dan wali kota masing-masing mencapai 212 dan 47 permohonan.
Kemenangan Tipis Pramono-Rano di Pilkada DKI
Di sisi lain, Pilkada DKI Jakarta 2024 melahirkan pemenang baru. Pasangan Pramono Anung-Rano Karno keluar sebagai pemenang dengan 2.183.239 suara (50,07 persen). Mereka unggul tipis atas RK-Suswono yang memperoleh 1.718.160 suara (39,40 persen), sementara Dharma-Kun harus puas di posisi terakhir dengan 459.230 suara (10,53 persen).
Dengan tidak adanya gugatan dari dua pasangan calon lain, kemenangan Pramono-Rano semakin kokoh. Ini juga mengindikasikan bahwa hasil Pilkada kali ini telah diterima sebagai final oleh mayoritas pihak.
Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?
Ketidakaktifan RK-Suswono dan Dharma-Kun mengajukan gugatan memunculkan spekulasi baru. Apakah mereka memilih fokus pada agenda politik yang lebih besar atau menerima kekalahan ini sebagai bagian dari perjalanan karier mereka? Yang jelas, dinamika politik DKI Jakarta akan segera memasuki babak baru di bawah kepemimpinan Pramono Anung dan Rano Karno.
Tetap pantau perkembangan terbaru di sini, karena drama politik Indonesia tidak pernah kehabisan cerita menarik!
Top image via ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
—
Let us know your thoughts!
-
Sekolah di Sumbawa Barat Promosikan Surfing Sebagai Ekstrakulikuler?
-
Mantan Menhan Korea Selatan Coba Bunuh Diri di Tahanan di Tengah Polemik Darurat Militer
-
UU KUHP Baru: Rehabilitasi Gantikan Penjara untuk Pengguna Narkoba