Pameran pertama setelah jadi galeri nomaden
Setelah sempat beroperasi sebagai galeri nomaden selama pandemi, kini ROH membuka pintunya untuk pameran perdana.
Bertajuk “1,” pameran tersebut menyajikan sejumlah karya baru baru dari Aditya Novali, Arin Dwihartanto Sunaryo, Bagus Pandega, Davy Linggar, Faisal Habibi, Kei Imazu, Luqi Lukman, Maruto, Mei Homma, Mella Jaarsma, Nadira Julia, Nadya Jiwa, Syagini Ratna Wulan, Syaiful Aulia Garibaldi, Tromarama, and Uji “Hahan” Handoko.
Baca juga: The Future of Us Siap Digelar, Jadi Saluran Seniman dan Kreator untuk Masuk ke Ranah Digitalisme
Eksperimen seniman di pameran ROH
Dikutip dari rilisan persnya, pameran “1” dan ruang baru ROH merupakan buah dari satu proses pembelajaran yang bisa diibaratkan seperti fase-fase alfa dan beta dalam membangun perangkat lunak.
Selama tiga tahun terakhir ROH bereksperimen bersama seniman-senimannya untuk memperluas proses-proses estetika mereka dan membayangkan cara-cara baru untuk mempresentasikan karya mereka dari balik segala keterbatasan. Baik itu dengan membuat pameran di gedung terbengkalai, di alam terbuka, bahkan di lingkungan rumah tangga seniman sendiri.
Tiap-tiap proyek itu, dengan semangat eksperimentasinya, terasa seperti titik-titik “nol koma sekian” yang terbangun hingga menjadi “1”.
Ada perasaan bahwa tiap pameran terbangun di atas pameran sebelumnya, dengan saling berbalas dan terhubung seperti simbiosis. Seolah dengan tercapainya pameran pertama ini, ROH juga menutup suatu babak sekaligus meletakkan fondasi baru untuk kemungkinan-kemungkinan tak terduga di masa depan.
Baca juga: Di Jepang, Ada Cafe Khusus Buat Penulis yang Lagi Ngejar Deadline
Galeri Roh
Galeri ROH berada di gedung tua yang dibangun pada tahun 1950-an yang berlokasi di Jalan Surabaya, Menteng, Jakarta Pusat.
Namun lokasi tersebut dirombak dengan sentuhan tangan arsitek Barry Beagen.
Selama tiga tahun, bangunan tersebut dibangun seksama dengan berorientasi kepada masa depan lewat dibangunnya dua ruang pamer utama, selagi juga mempertahankan elemen arsitektur dari masa lalu pada gedung yang ditempatinya.
Ada dua ruang galeri utama, Gallery Apple, yang merupakan ruang netral kubus putih (white cube) dengan pencahayaan terkontrol, dan Gallery Orange yang bersifat lebih ekspansif dengan langit-langit tinggi yang memiliki skylight dan tembok sekeliling yang sengaja menyisakan konstruksi awal bangunan ini.
Di antara kedua ruang galeri yang unik terdapat bagian-bagian rumah lama yang asli yang dipertahankan seperti tangga putar serta lantai-lantai dengan ubin gaya jengki.
-
Berambisi Bawa Orang Ke Mars, Elon Musk Banderol Tiket Seharga 1,4 Miliar
-
‘Go International’ dan Kebiasaan Netizen Banding-Bandingin Artis, Ini yang Harus Lo Tau!
-
Harry Styles Pecahkan Guinness World Record, Karena Lagu “As It Was”
(Foto: Ruang pamer baru ROH di Jalan Surabaya, Menteng, Jakarta Pusat. Dalam foto: tampilan pameran 1, 2022)