Roket tanpa bahan bakar milik sebuah perusahan start-up bernama SpinLaunch dikabarkan siap menjadi pesaing SpaceX dan Blue Origin.
Kendati demikian, SpinLaunch memiliki nilai plus dengan menghadirkan landasan peluncuran roket yang diklaim ramah lingkungan dan lebih murah.
Roket tanpa bahar menggunakan energi kinetik
Adapun perusahaan yang berpusat di Long Beach, California, AS menamai inovasi mereka nama Suborbital Accelerator, yang ukurannya lebih besar dari patung Liberty.
Di dalam terdapat ruangan vakum panjang tempat ‘lengan’ berputar. Lengan itu menghasilkan kekuatan dari energi kinetik yang dapat memutar roket.
Nantinya saat kecepatan yang diinginkan tercapai, roket akan dilepas dan ditembakan secara cepat ke udara.
Dengan cara itulah, roket tanpa bahan bakar ini dikirim ke luar angkasa. Gak percaya? Coba lihat cuplikan videonya di bawah yang berlangsung di Spaceport America, New Mexico, AS pada 22 Oktober lalu.
Menariknya dalam uji coba peluncuran perdana, roket ini mampu didorong dengan kecepatan supersonik dengan hanya menggunakan 20 persen dari total ‘tenaga’ akselrator.
Selain itu, proyektil itu juga diklaim mencapai ketinggian puluhan ribu kaki.
Masih dalam bentuk prototipe
“Ini merupakan cara yang sangat berbeda untuk mempercepat proyektil dan meluncurkan kendaraan dalam kecepatan hipersonik menggunakan sistem berbasis darat,” tutur CEO SpinLaunch, Jonathan Yaney, seperti dikutip CNBC.
Lebih lanjutnya dia juga menjelaskan bahwa perusahaan mereka bertujuan menciptakan sistem peluncuran luar angkasa ‘komersial’ dengan biaya yang paling ekonomis.
Kendati demikian, sampai saat ini Suborbital Accelerator disebut masih dalam bentuk prototipe dan belum ada informasi lebih lanjut mengenai kapan sistem ini akan diumumkan ke publik.
Rencananya, perusahaan akan terus melakukan serangkaian tes berbeda sepanjang 2022. SpinLaunch sendiri berharap peluncur roket buatan mereka akan bisa digunakan pada 2025 mendatang.