Rumah sakit dikhawatirkan tidak bisa memberikan pelayanan maksimal
Rumah sakit di seluruh pulau Jawa dan Bali terancam kolaps dalam waktu sepekan jika angka kasus covid-19 tak kunjung turun.
Jika hal tersebut betulan terjadi, maka seluruh rumah sakit di kawasan tersebut tidak akan bisa menerima pasien baru dan melayani dengan optimal.
Kabar ini diungkapkan Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI).
Baca juga: PSBB Transisi Jakarta Diperpanjang (Lagi) Sampai 8 Februari 2021!
Rumah sakit penuh!
Sekjen PERSI, Lia Gardenia Partakusuma menyebut, saat ini kasus covid-19 kondisi sakit sedang dan berat meninggal di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) lantaran tidak bisa dirawat dengan pelayanan yang optimal di kamar ICU terbilang cukup banyak.
“Di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah itu sulit sekali, kita temui sejumlah RS sudah 100% hunian untuk ICU dan ruang isolasi. Kalau enggak ditambah belakangan ini, maka sudah penuh,” imbuh Lia, dilansir dari BBC News Indonesia, Minggu (24/01).
“Jadi cukup banyak pasien ditempatkan di IGD dengan fasilitas seadanya akhirnya sampai meninggal di IGD. Itu yang kasihan. Kita hanya bisa menampung sementara fasilitas yang dibutuhkan tak ada,” sambungnya.
“Itu membuat stres RS, kami tak bisa memberikan pelayanan terbaik.”
Baca juga: GeNose Akan Gantikan Thermogun Sebagai Alat Deteksi Covid-19
Tingkat okupansi kota besar capai 70% hingga 80%
Jumlah kasus positif covid-19 di Indonesia diproyeksikan akan menembus angka 1 juta pada Selasa (26/1/2021). Tingginya angka tersebut tentu berimbas pada keterisian tempat tidur.
Saat ini, tingkat keterisian tempat tidur d kota besar sudah melampaui standar yakni antara 70%-80%. Sementara di daerah-daerah mencapai 90%-100%.
“Kami terpaksa mengkonversi, yang tadinya buat pasien biasa jadinya untuk isolasi. Banyak rumah sakit yang melakukan itu.”
“Ini kan tidak sehat ya, kasihan pasien bukan Covid jadinya mereka dinomorduakan.”