Indonesia enggan SEA Games 2021 ditunda
Belakangan ini, beredar isu tentang pengunduran SEA Games 2021 di Vietnam karena pandemi Covid-19. Namun, National Olympic Committee (NOC) Indonesia menekankan harapan supaya ajang olahraga itu berlangsung sesuai dengan jadwal semula.
Menurut laporan berbagai sumber, ajang dwitahunan itu akan tertunda pelaksanaannya hingga Maret, atau bahkan Juni 2022. Itu pun masih belum pasti karena pihak penyelenggara belum benar-benar menetapkannya.
Presiden NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin pesta olahraga Asia Tenggara ini tertunda dari tanggal 21 November-2 Desember 2021.
“NOC Indonesia bersama dengan NOC lainnya di ASEAN (Asia Tenggara) sepakat untuk tidak menunda SEA Games 2021 karena beberapa alasan,” jelas Sapta, mengutip CNN Indonesia.
Melansir Okesport, Begitu pula kata Sekretaris Menpora, Gatot S. Dewa Broto yang menyatakan masih berharap gelaran acara itu bisa tetap berlangsung dengan protokol kesehatan.
Alasan tak ingin tunda ajang olahraga se-ASEAN itu
Tak setujunya Indonesia untuk menunda SEA Games 2021 bukanlah tanpa alasan. Beberapa alasannya antara lain adalah tantangan mekanisme anggaran yang tinggal lima bulan lagi, menurut laporan CNN.
Sementara itu, masih banyak agenda pada tahun depan, seperti Asian Indoor and Martial Art Games (AIMAG) dan Asian Games.
Sekjen NOC Indonesia, Ferry Kono juga menambahkan bakal ada pertemuan daring antara perwakilan NOC se-Asia Tenggasa untuk membahas isu penundaan ini.
“Kalau kami (Indonesia) sudah final (untuk tidak menunda SEA Games 2021),” jelas Sapta.
Singapura siap membantu
Menteri Olahraga Singapura Lim Teck Yin mengusulkan, supaya acara tersebut berlangsung di beberapa negara.
Untuk membantu Vietnam sebagai tuan rumah, Singapura menyatakan bersedia jadi tuan rumah pendamping jika dibutuhkan dan diperkenankan.
Menurut Lim, ini semata-mata untuk mengurangi bebas Vietnam sebagai penyelenggara di masa pandemi COvid-19 yang sulit ini.
“Kami siap menyelenggarakan SEA Games pada akhir tahun ini kalau perlu. Saya berharap ASEAN memiliki solusi untuk tahun ini,” kata Lim lewat The Strait Times.
—
Baca juga: