Sekolah SMPN 1 Cikelet belum lama ini dilaporkan mengalami peristiwa kebakaran.
Dua hari usai kejadian, MA, seorang guru honorer asal Garut, diamankan polisi lantaran menjadi tersangka pembakaran sekolah tempanya mengajar dulu.
Gedung sekolah dibakar, ini alasan sang guru nekat melakukannya
Dilansir Detik.com, MA ditangkap polisi pada Minggu (16 Januari). Dia teridentifikasi sebagai pelaku usai polisi mendapatkan barang bukti rekaman kamera CCTV.
“Pelaku ini mantan guru honorer di sekolah tersebut,” tutur Kasat Reskrim Polres Garut AKP Dede Sopandi, Selasa (25 Januari).
Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, MA diketahi merupakan guru honorer pengajar mata pelajaran Fisika di tempat tersebut pada periode 1996-1998.
Terkait motif yang mendasari perbuatan itu, Dede menyebut kalau MA mengaku alasannya membakar sekolah itu lantaran sakit hati.
Pasalnya MA sempat tidak menerima apa yang menjadi haknya (gaji) selama 24 bulan alias 2 tahun.
“Pihak sekolah saat itu tidak memberikan upah sebesar IDR 6 juta,” tutur Dede.
Beruntung kebakaran tidak terlalu ‘besar’
Selain sakit hati karena tidak dibayar, MA yang sempat beberapa kali mendatangi pihak sekolah juga tidak pernah mendapatkan respon positif. Bahkan dia tidak kunjung mendapatkan gajinya.
Akhirnya emosinya memuncak dan dengan nekat dia membakar SMP 1 Cikelet pada Jumat (14 Januari) siang, sekitar pukul 11.00.
Dia membakar beberapa pintu dengan bermodalkan bensin yang disulut kertas berapi. Beruntungnya, kejadian tersebut dengan cepat diketahui warga.
Api pun tidak sempat menjalar terlalu jauh dan langsung dipadamkan. Kobaran tersebut hanya merusak beberapa pintu kelas di SMPN 1 Cikelet