Sekolah tatap muka disetop Pemprov DKI. Adapun keputusan untuk menghentikan sementara proses uji coba sekolah tatap muka didasari lonjakan kasus Covid-19 dalam sepekan terakhir pascalibur Lebaran.

Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh Widyastuti selaku Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) DKI Jakarta, dalam bicang daring di YouTube, Kamis (17 Juni).

Sekolah tatap disetop atas keputusan bersama

Dengan kondisi saat ini dan hasil rapat bersama antara satgas, kita putuskan saat ini sementara tidak dilanjutkan ploting tatap muka sambil menunggu situasi di DKI Jakarta,” pungkasnya.

Dirinya menyebut keputusan menghentikan proses uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) diambil dalam hasil rapat antara dinas terkait.

Sejauh ini, setidaknya sudah ada 143 sekolah yang menjalankan PTM di tengah pandemi. Jumlah tersebut sebenarnya meingkat dari PTM yang semula hanya berlaku di 83 sekolah di Jakarta.

Menurut Widya, PTM sejak awal diterapkan ddengan pengawasan protokol ketat. Di antaranya, semua guru dan wali murid sudah menerima dua kali vaksinasi, dan PTM hanya berlangsung dua kali dalam sepekan.

“Kemudian pada saat berjalan dengan baik kita lakukan peningkatan di tahap kedua, kita buka 143 sekolah waktu itu. Sama, prokesnya ketat,” lanjutnya.

Belum ada kepastian sampai kapan PTM diberhentikan

Kendati demikian, sejauh ini Widya belum menyebutkan sampai kapan proses uji coba dihentikan.

Sebelumnya, Kemendikbud-Ristek memastikan bahwa sekolah dapat menghentikan pembelajaran tatap muka jika kasus Covid-19 meningkat di sekolah atau wilayah sekitar.

Sekolah Tatap Muka Disetop Pemprov DKI
via Kompas

Apabila terjadi masalah-masalah tertentu, dalam hal ini [PTM] bisa di hentikan. Misalnya ada kasus, itu bisa dihentikan,” jelas Nunuk Suryani selaku Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek pada Selasa (15 Juni).

Sepertinya keputsan sekolah tatap muka disetop adalah sesuatu yang baik.