Sekolah tatap muka maksimal 2 jam perhari bikin guru cemas materi bisa tertinggal
Presiden Joko Widodo meminta kegiatan sekolah tatap muka menjadi dua jam perhari dan dua hari seminggu. Namun hal ini memicu kekhawatiran dari pihak sekolah banyak materi yang tertinggal akibat keterbatasan waktu.
Para akademisi Indonesia juga menghadapi lika-liku selama pembelajaran pada masa pandemi COVID-19. Kepala SMA Negeri 3 Kabupaten Seluma, Bengkulu, Nihan mengatakan sejak Januari 2021, sekolahnya menerapkan kebijakan belajar tatap muka 4 jam sehari secara selang-seling.
Kehadiran siswa disesuaikan dengan nomor absen dan tanggal. Nomor absen ganjil masuk pada tanggal ganjil dan nomor absen genap masuk pada tanggal genap.
Apalagi kendala sulit sinyal, SMA Negeri 3 Kabupaten Seluma gak bisa menerapkan pembelajaran hybrid atau campuran online dan offline. Jadi pembelajaran sepenuhnya tatap muka atau pemberian tugas.
Banyak materi yang harus terpangkas
Dengan begitu, jadwal masuk 4 jam per hari selama 2-3 kali seminggu saja menjadi banyak materi pembelajaran yang harus terpotong. Ia ragu pembelajaran dengan durasi seperti ini bisa efektif untuk siswa mendapatkan materi.
“Keterbatasan waktu itu membuat materi jadi enggak kekejar. Sekarang saja sudah ada bahasan-bahasan yang mau tidak mau harus ditinggalkan,” kata Nihan kepada CNN.
Ia berharap, pemerintah bisa memikirkan ulang keleluasaan waktu belajar yang lebih panjang. Menurutnya, sekolah bisa tetap aman asal memastikan protokol kesehatan dengan ketat.
Interaksi yang minim karena pembatasan waktu
Sejauh ini interaksi tatap muka guru dan siswa untuk menyampaikan materi masih minim karena keterbatasan waktu. Kemudian akhirnya interaksi hanya sebatas lewat pesan singkat dan berimbas pada penerapannya bagi pembelajaran.
Meski begitu, salah satu guru pada SMA Negeri 1 Teupah Selatan, memahami pembatas waktu ini dibutuhkan untuk meminimalisir penyebaran virus.
“Tapi kita sebagai guru kan mengikuti kebijakan yang dilakukan pemerintah. Otomatis kita sesuaikan dengan strategi yang guru lakukan,” kata dia.