Semakin banyak keluarga yang memelihara
Diungkapkan oleh sumber anonim di Pyongan Selatan, memelihara anjing di Korea Utara akan menjadi sesuatu hal yang ‘berbahaya’.
Pasalnya, mereka yang memelihara anjing akan dilabel sebagai perilaku non-sosialis.
Sumber tersebut menyebut larangan muncul karena semakin banyak warga yang mulai memelihara anjing di rumah mereka, padahal awalnya lebih banyak yang memelihara kucing.
“Namun, jumlah tersebut berangsur-angsur meningkat, dan baru-baru ini terjadi peningkatan pada ras anjing asing seperti Pomeranian dan Shih Tzus, yang dulu merupakan pemandangan langka,” jelas sumber tersebut.
Kegiatan borjuis?
“Mengingat semakin banyaknya keluarga yang memiliki anjing peliharaan di rumah, Persatuan Wanita Sosialis Korea baru-baru ini memberi tahu anggotanya bahwa memperlakukan anjing sebagai anggota keluarga yang makan dan tidur bersama keluarga tidak sesuai dengan gaya hidup sosialis dan harus dilakukan secara ketat. dihindari,” kata seorang sumber di Provinsi Pyongan Selatan kepada Daily NK pada Jumat (8/3/2024).
Selain itu serikat perempuan juga mengklaim mendadani anjing seolah manusia merupakan kegiatan borjuis.
Hanya untuk dikonsumsi?
Lebih lanjut mereka menyebut kalau anjing hanyalah ‘daging’ yang dipelihara.
“Anjing pada dasarnya adalah daging yang dipelihara di luar sesuai dengan sifatnya dan kemudian dimakan ketika mati,” tegas otoritas serikat perempuan dalam pesan tersebut.
“Oleh karena itu, perilaku seperti itu sama sekali tidak sosialis dan harus dihilangkan,” sambungnya.
Sementara itu, pihak berewenang juga menyatakan tujuan memelihara anjing tidak lain adalah untuk mengumpulkan lebih banyak bulu.
Top image via Unsplash
—
Let us know your thoughts!
-
Godzilla Jadi Ikon Kampanya Keselamatan Berlalu Lintas
-
NASA Buka Lowongan Posisi Astronot dengan Gaji Rp2,3 M, Deadline 2 April
-
Buka Lowongan, Kantor Pos Antartika Cari Staf Buat Menghitung Penguin