Perusahaan ritel PT Hero Supermarket Tbk bakal tutup seluruh gerai Giant mulai Juli nanti. Kalau ada ratusan gerai yang harus tutup, bagaimana nasib ribuan karyawan yang bekerja di sana?
Menurut data Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (ASPEK Indonesia), Giant pada awalnya memiliki karyawan sekitar 15.000 orang. Namun, sejak dua tahun lalu perusahaan mulai mengurangi jumlah karyawan, baik yang kontrak maupun yang tetap. Saat ini, mereka harus melepas sisa karyawannya yang berjumlah 7.000 orang, menurut laporan CNBC.
Giant Tutup, keputusan bisnis akibat pandemi
PHK sebesar itu tentunya bakal menimbulkan angka pengangguran baru. Dari angka pengangguran yang sudah ada, jadi makin besar.
Melansir Tribunnews, Sekretaris Jenderal Kemnaker Anwar Sanusi mengatakan bahwa Giant tutup merupakan keputusan bisnis akibat Covid-19. Karena kalahnya dalam persaingan, ia melihat potensi adanya pertumbuhan pada brand lain yang PT itu naungi seperti IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket.
Walaupun Kemnaker tidak punya kewenangan untuk campur tangan terkait keputusan ini, mereka harus mengurus persoalan terkait pekerjanya.
Lalu, bagaimana nasib 7.000 karyawannya?
Anwar mengatakan, kalau pihaknya sudah menghubungi perwakilan serikat perja PT Hero Supermarket Tbk terkait pemenuhan hak para pekerja.
Kemudian, mereka pun mengatakan telah menyampaikan proses pemutusan hubungan kerja (PHK) sesuai peraturan perundang-undangan. Pihak manajemen kabarnya juga bakal mengupayakan penempatan para pekerja yang terkena PHK ke unit bisnis lain, seperti IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket.
Selain itu, Anwar juga mendapat informasi bahwa managemen Giant sudah melakukan sosialisasi kepada para pekerjanya terkait penutupan seluruh gerainya. Mereka pun sudah mensosialisasikan perihal kompensasi berdasarkan Perjanjian Kerja Bersama (PKB).
—
Semoga aja semuanya benar-benar lancar untuk para pekerja!
Baca juga: