Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah memastikan bahwa enam jemaah umrah asal Indonesia yang menjadi korban meninggal dunia (MD) dalam kecelakaan bus di Arab Saudi akan dimakamkan di negara tersebut.

Seluruh korban meninggal pada kecelakaan bus akan dimakamkan di Arab Saudi

Kepastian ini didapatkan setelah pihak keluarga memberikan persetujuan terkait lokasi pemakaman.

Kecelakaan bus tragis yang terjadi pada 21 Maret 2025 di Arab Saudi itu melibatkan sebuah bus yang mengangkut jemaah umrah Indonesia dengan sebuah Jeep Land Cruiser.

Berdasarkan laporan Kepolisian Lalu Lintas Provinsi Mekkah, Jeep tersebut melaju dari arah berlawanan, melewati median jalan, lalu menabrak bus. Benturan keras menyebabkan bus terguling dan kedua kendaraan tersebut terbakar.

KJRI telah koordinasi dengan pihak keluarga korban MD untuk persetujuan memakamkan di Arab Saudi

Identitas keenam jemaah Indonesia yang menjadi korban meninggal dunia antara lain Dawam Mahmud, Sumarsih Djarudin, Areline Nawallya Adam, Audrya Malika Adam, Eny Soedarwati, dan Dian Novita.

Mengutip pernyataan resmi Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Konsulat Jenderal RI di Jeddah Yusron Ambari menjelaskan, “Kementerian Luar Negeri (Kemlu) telah berkomunikasi dengan keponakan almarhum Dawam Mahmud, dan pihak keluarga telah meminta agar seluruh jenazah dimakamkan di Arab Saudi.”

Empat dari korban MD merupakan satu keluarga, yakni Dawam Mahmud (ayah), Sumarsih Djarudin (ibu), serta dua putri mereka, Areline dan Audrya.

Yusron menambahkan bahwa pihak keluarga korban atas nama almarhumah Eny Soedarwati juga telah memberikan persetujuan untuk melakukan pemakaman di Arab Saudi.

Sementara itu, keputusan mengenai lokasi pemakaman almarhumah Dian Novita masih dalam pembahasan oleh pihak keluarga.

Dari 14 korban luka, 3 di antaranya masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit

KJRI Jeddah telah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk mempercepat proses pemulasaran jenazah. “KJRI Jeddah telah mendapatkan jaminan dari Kementerian Luar Negeri Arab Saudi bahwa proses pemulasaran jenazah akan dipercepat,” tegas Yusron.

Selain itu, Konsulat Jenderal Republik Indonesia Jeddah juga memberikan perhatian penuh kepada para korban luka yang masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Hingga saat ini, dilaporkan ada tiga jemaah korban kecelakaan bus di Arab Saudi yang masih dirawat secara intensif di rumah sakit. Antara lain Fabian (mengalami luka bakar 60%), Ahsantudhonni Ghozali, dan Muhammad Alawi (mengalami retak tulang lengan).

Sebelas jemaah lainnya yang sempat menjalani perawatan medis dinyatakan telah pulih dan kembali melanjutkan ibadah umrah.

Seluruh prosedur dipastikan berjalan lancar

Konsulat Jenderal Republik Indonesia Jeddah juga telah menerbitkan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) untuk keperluan pemulasaran jenazah dan akan menerbitkan dokumen pengganti bagi jemaah yang kehilangan dokumen perjalanan akibat insiden ini.

“KJRI juga terus berkoordinasi dengan otoritas terkait di Arab Saudi serta melalui Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri untuk menjalin komunikasi dengan keluarga korban di Indonesia dan memastikan seluruh prosedur berjalan dengan lancar,” pungkas Yusron.


Let uss know your thoughts!