Fashion dan seni sudah menjadi dua hal yang saling berikatan. Seni adalah bentuk ekspresi dari buah pikiran dan perasaan manusia yang kemudian menjadi karya. Namun tak selamanya seni menjadi sesuatu yang menguntungkan. Salah satunya adalah persoalan Nike dengan MSCHF tentang sepatu setan yang berujung polemik.
Pasalnya si sepatu setan ini kental dengan unsur yang ‘membingungkan’ menurut Nike. Dan lebih-lebih lagi, sepatu yang harganya berkisar sekitar Rp 14,7 juta itu menggunakan model mirip Nike Air Max 97 dan menggunakan logo khas dari Nike.
Tak ayal, kasus ini bergulir hingga ke meja hijau. Namun toh urusannya masih tetap pelik. Begini penjelasannya.
Kalah dari gugatan sepatu setan, MSCHF buka suara
Setelah Nike menang dalam gugatan atas sepatu setan ke atas meja hijau, MSCHF dilarang untuk menjual sepatu setan ini lagi.
Hakim Federal AS mengabulkan mosi yang Nike kirimkan untuk perintah penahanan sementara. Kolektifan seni dari New York, MSCHF ini pun gak boleh lagi memproduksi pesanan sepatu.
Baik si sepatu setan ini maupun produksi selanjutnya dengan menggunakan produk sepatu dari Nike.
Nike berhasil meyakinkan hakim kalau kolaborasi MSCHF untuk sepatu setan ini cenderung membingungkan. Seperti kebingungan konsumen tentang asal, sponsor, atau persetujuan.
Selain itu, Nike juga merasa kalau sepatu ini bisa menodai mereka itu sendiri dan menyebabkan kerusakan.
Karya seni adalah kebebasan berekspresi, termasuk sepatu setan
Menanggapi perseteruan yang nike layangkan ke pengadilan, MSCHF menegaskan kalau seni adalah kebebasan berekspresi.
Termasuk sepatu, hal tersebut adalah karya seni yang mereka produksi dengan kebebasan ekspresi untuk semua orang.
MSCHF pun mengaku kaget atas tindakan Nike, mereka berharap bisa bekerja sama dengan Nike dan Pengadilan untuk menyelesaikan kasus ini.
“Tidak ada cara yang lebih baik untuk memulai percakapan tentang budaya konsumen selain dengan berpartisipasi dalam budaya konsumen,” kata MSCHF.
14 April nanti, MSCHF diperintahkan untuk hadir ke pengadilan dalam sidang guna menyelesaikan kasus ini.
Selain menyuntikkan darah ke sepatu, kebebasan berekspresi lainnya dari MSCHF
Bukan pertama kalinya MSCHF memproduksi sepatu dengan menggunakan Nike.
Kebalikan dari sepatu berdarah merah dan warna hitam, 2019 lalu, mereka sempat menggunakan ‘Sepatu Yesus” yang menggunakan air sungai yordan.
Alih-alih sepatu biasa, pengacara MSCHF berpendapat kalau sepatu ini tercipta karena ada seni yang mengalir.
Meski begitu, Nike nampaknya gak menggugat sepatu yesus ini.
Karena kekalahan ini, Lil Nas X yang awalnya bakal give away sepatu ke 666 jadi membatalkan rencananya.
sorry guys i’m legally not allowed to give the 666th pair away anymore because of the crying nerds on the internet https://t.co/URoj0kGnRq
— nope 🏹 (@LilNasX) April 1, 2021