Peraih medali emas
PT Angkasa Pura (Persero) atau AP II menjelaskan, Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) ditetapkan sebagai bandara paling pulih dari dampak pandemi Covid-19 untuk area Asia Pasifik.
FYI, Bandara Soetta ditetapkan sebagai pemenang Asia-Pacific (ASPAC) Aviation Network Champions, yakni medali emas kategori The Most Recovered Airport.
Adapun penghargaan diberikan oleh OAG Aviation World Limited, lembaga berbasis di London, Inggris yang punya platform data terkemuka di dunia untuk industri perjalanan.
Dalam pemberian penghargaan, OAG melihat pertumbuhan maskapai di bandara-bandara Asia Pasifik antara 2019-2023.
Bandara Soetta ‘jantung’ negara
Cin Asmoro, Vice President of Corporate Communications AP II menyebut ini sebagai penghargaan bagi semua pihak di Bandara Soetta yang sudah bekerja keras.
Dia menjelaskan saat pandemi lagi ngamuk di awal 2020, AP II dan seluruh tim di Soetta berusaha agar tidak terkena dampak yang berat.
“Kami memahami Bandara Soekarno-Hatta adalah jangkar penerbangan di dalam negeri, di mana penerbangan menjadi transportasi paling efisien di Indonesia yang merupakan negara kepulauan,” katanya.
Tidak pernah mengurangi jam operasional di tengah pandemi
Berkat kolaborasi erat semua pihak, di antaranya AP II, Satgas COVID-19, maskapai, AirNav Indonesia, TNI, Polri, imigrasi, bea cukai, karantina, ground handling serta didukung penuh Kementerian Perhubungan dan Kementerian BUMN, maka Bandara Soetta tidak pernah mengurangi jam operasional di tengah pandemi.
“Tetap beroperasi 24 jam setiap hari untuk melayani berbagai jenis penerbangan, termasuk bantuan pandemi dan penerbangan yang membawa vaksin,” tuturnya.
Tingkat pemulihan sebesar 93%
Sementara, Dwi Ananda Wicaksana Executive General Manager Bandara Soetta menyebut kalau lalu lintas penerbangan sempat turun drastis pada 2020 dan 2021.
Namun karena kerjsama yang baik, lalu lintas kembali bangkit dengan cepat di 2022 dan terus naik di 2023.
Sebelum pandemi pada 2019, penumpang di Bandara Soetta tercatat sebanyak 54,5 juta, tapi pas pandemi, turun jadi 20,6 juta di 2020 dan 18,8 juta di 2021.
Di 2022, jumlah penumpang pesawat meningkat jadi 40,5 juta, dan di 2023, tembus 50,9 juta penumpang.
Dengan angka itu, mereka bisa nunjukkin tingkat pemulihan sebesar 93 persen dibanding 2019, waktu belum ada pandemi.
Top image via ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/tom.
—
Let us know your thoughts!
-
Micro-cheating: Istilah Buat Kebiasaan Genit Meski Punya Pasangan
-
Reminder: Upload Foto Orang Lain Secara Sembarangan (Bisa) Melanggar Undang-Undang
-
Studi: Pemilu 2024 (Mungkin) Tingkatkan Angka Kecemasan dan Depresi Warga RI