Indonesia siapkan langkah balasan
UNESCO resmi mendaftarkan songket sebagai Warisan Budaya Tak Benda milik Malaysia.
Hal ini dikonfirmasi UNESCO dalam 16th Session of the Intergovernmental Committee for the Safeguarding of Intangible Cultural Heritage di Paris, Prancis.
Hal ini pun memicu protes dari warga Indonesia. Pasalnya songket dikenal sebagai produk budaya bangsa Indonesia.
Menanggapi hal ini, Dirjen Kebudayaan Kementerian Kebudayaan Ristek Teknologi (Kemenbudristek) Hilmar Farid pun menyiapkan langkah balasan.
Baca juga: Ekskul Esports Sudah Berjalan di Sejumlah Sekolah, Ini Kata PBESI!
Langkah Indonesia mempertahankan songket
Meski sudah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda, Indonesia masih bisa mengajukan budaya kain Indonesia secara keseluruhan.
“Untuk pendaftaran 2023, Sesuai arahan Mendikbud Nadiem Makarim, Tenun ini harus kita ajukan untuk mewakili budaya kain keseluruhan. Mengingat, songket dan hasil karya kain lainnya tergabung dalam tenun,” ungkap Hilmar Farid, dikutip dari Newsline di Metro TV, Rabu (22/12/2021).
Dengan demikian, songket diharapkan bisa tetap diakui sebagai identitas kebudayaan negara Indonesia.
Perlu diketahui pula, sebelum 2021 pemerintah Indonesia sempat melakukan pendekatan ke Malaysia untuk menarik pengajuan songket.
Namun karena proses pengujiannya sudah terlanjur berjalan, maka proses tersebut pun tetap berjalan.
Baca juga: Suka Selfie di Lokasi Bencana Ternyata Pertanda Gangguan Jiwa
Pendaftaran songket
Nggak cuma itu, Hilmar juga sempat mengakui bahwa Indonesia kecolongan soal pendaftaran songket ke UNESCO lantaran adanya jumlah pendaftaran.
Pasalnya setiap negara hanya boleh mendaftarkan satu objek budaya setiap dua tahun,
“Padahal, kita sudah mencatat kurang lebih 1.200 karya budaya dari 34 provinsi di tingkat nasional, tapi setiap dua tahun sekali kita hanya bisa mengumpulkan satu ke UNESCO,” ungkapnya.