Layanan streaming musik, Spotify baru saja mematenkan sebuah teknologi yang dapat memantau, merekam ucapan, serta kebisingan suara pengguna untuk mengatur merekomendasikan musik. Namun, hal ini mendapat respon negatif dari sejumlah musisi besar yang menuntut teknologi tersebut.

Sebenarnya, apa sih yang dituntut para musisi sampai-sampai harus menandatangani surat terbuka kepada platform streaming tersebut?

Spotify Patenkan Teknologi Baru yang Dianggap Merugikan?

Spotify
Tech Radar

Sebanyak 180 musisi berkoalisi untuk mendesak teknologi yang baru saja dipatenkan Spotify tersebut. Koalisi tersebut mencakup Access Now, Fight for the Future, Union of Musicians and Aliied Workers, dan organisasi hak manusia.

Mengutip Whiteboard Journal, desakan tersebut diisi oleh mereka yang menandatangani surat terbuka supaya layanan streaming musik itu berkomitmen kepada masyarakat untuk tidak pernah menggunakan, melisensikan, menjual, atau menguangkan paten tersebut.

Nama-nama musisi besar juga turut ikut dalam tuntutan ini. Di antaranya ada Tom Morello, DIIV, Evan Greer, Laura Jane Grace, sampai Downton Boys. Mereka ikut mencantumkan tandatangan mereka pada surat terbuka yang akan diberikan kepada Spotify.

Read more:

Spotify
BBC

Anda tidak bisa lepas kendali jika anda selalu berada di bawah pengawasan perusahaan. Spotify perlu menghentikannya sekarang dan melakukannya dengan benar oleh musisi, penggemar musik, dan semua pekerja musik,” kata Tom Morello.

Sementara itu, surat terbuka tersebut berusaha menyampaikan bahwa teknologi ini dinilai sangat berbahaya. Hal itu karena dapat melanggar privasi dan hak asasi manusia-perusahaan lain juga tidak boleh menerapkan hal ini.

Adapun lima poin yang menjadi fokus utama kekhawatiran para penuntut kepada Spotify. Di antaranya adalah ‘emotional manipulation‘, diskriminasi, pelanggaran privasi, keamanan data, dan ketidaksetaraan dalam industri musik.

Dalam surat tersebut koalisi penuntut juga mendesak pihak Spotify untuk mengeluarkan pendapat atas tuntutan ini paling lambat 18 Mei 2021 mendatang.

_

Mari kita tunggu perkembangan dari kasus ini.