Squid Game hadir sebagai serial Korea di Netflix yang resmi tayang mulai hari ini. Terinspirasi dari game anak-anak di Korea, serial ini menceritakan 456 perserta yang terlibat permainan misterius dengan hadiah sebesar 45,6 miliar.
Uniknya setiap permainan yang disajikan justru berasal dari permainan anak-anak di Korea. Namun setiap peserta hanya punya pilihan untuk terus menang demi melanjutkan hidup mereka, karena kegagalan dalam permainan akan berujung pada kematian.
Disutradarai oleh Hwang Dong-hyuk yang juga merangkap sebagai penulis script, serial ini menghadirkan para cast papan atas seperti Lee Jung-jae, Park Hae-soo, Wi Ha-jun, Jung Ho-yeon, dan Heo Sung-tae.
Dalam konfrensi pers yang berlangsung pada Rabu (15 September), mereka berdiskusi sembari membocorokan fakta menarik yang menjadikan serial ini wajib tonton.
5 Fakta menarik serial Squid Game
-
Judul yang diambil dari permainan anak-anak yang populer di Korea
Hwang Do-hyuk selaku sutradara dan kreator serial ini menjelaskan bahwa judulnya pilihannya terinspirasi dari salah satu permainan yang kerap ia lakoni bersama teman-temannya.
“Saya sering bermain Squid Game waktu kecil, baik di halam sekolah atau depan jalan,” tuturnya.
Mengusung tema survival game, serial ini akan menceritakan orang-orang dewasa yang harus memainkan permainan masa kecil untuk bisa hidup.
“Squid Game adalah salah satu permainan penguras fisik, tapi juga favorit saya. Meski terlihat sederhana, permainan ini bisa dibilang sebagai simbol yang menggambarkan kondisi masyarakat saat ini,” lanjutnya.
-
Naskahnya sudah selesai sejak tahun 2008
Hwang Do-hyuk sendiri dikenal lewat beberapa film populernya yang kemudian menjadi box office, sebut saja Silenced dan The Fortress.
Namun ternyata naskah serial ini justru telah rampung sejak tahun 2008, bahkan menjadi naskah pertama yang dirinya tuliskan.
“Saya banyak membaca buku komik dan naskah itu selesai 2009. Sayang karena naskahnya terasa asing dan sarat kekerasan, banyak beranggapan ceritanya kurang rumit dan tidak komersial. Saya pun gagal mencari investor dan kesulita mencari pemain yang tepat. Akhirnya saya setelah menimbang selama setahun, saya memutuskan untuk menghentikannya,” tuturnya.
Beruntung sepuluh tahun berselang, muncul Netflix yang memberikannya kebebasan dalam penggarapan serial dengan rating R+ ini.
-
Berbeda dengan genre survival pada umumnya
Walau memiliki beberapa kemiripan elemen dengan tayangan bergenre survival, Squid Game justru menghadirkan keunikan sendiri.
Pasalnya permainan bertahan hidup ini justru diharapkan mampu memikat penonton lewat cara para peserta berjuang untuk menjadi pemenang.
“Dengan banyak faktor, saya yakin kesederhanaan adalah kunci serial ini. Penonton tidak perlu meluangkan energi dan waktu untu memahami aturan permainan. Squid Game sendiri bukan berfokus pada setiap permainannya, melainkan bagaimana sikpa dan reaksi para peserta. Selain itu, berbeda dengan permainan bertahan hidup yang berfokus pada pemenang, Squid Game justru ingi menghilight para pencundang. Pasalnya jika tidak ada yang kalah makan tidak akan ada pemenang,” begitu tutur Hwang Do-hyuk menjelaskan.
-
Karakter yang unik dan menghadirkan kesan berbeda
Squid Game sendiri menghadirkan karakter dari berbagai latar yang sangat berbeda.
Gi-hun (Lee Jung-jae) adalah seorang duda yang bisnisnya gagal dan saat ini terdesak utang. Sementara itu, teman masa kecilnya, Sang-woo (Park Hae-soo), juga sedang berada di situasi yang sulit walaupun sempat kuliah di universitas terkemuka dan bekerja di sebuah perusahaan investasi.
Selain itu ada pula Sae-byeok (Jung Ho-yeon), seorang pembelot Korea Utara yang berjuang untuk menyatukan keluarganya.
Kehadiran karakter lain seperti Deok-su (Heo Sung Tae) sebagai anggota gangster dan seorang polisi bernama Jun-ho (Wi Ha-jun) juga menambah kompleksitas cerita dari serial tersebut.
-
Lokasi syuting dan musik yang memukau
Dalam konfrensi pers, para cast dengan kompak memuji set syuting yang sangat mendetail. Pasalnya sang sutradara lebih memilih penggunaan set nyata dan berukuran besar tanpa harus bergantung pada kecanggihan teknologi.
“Saat pengambilang gambar permainan pertama, aku terpukau dengan set dan kehadiran 456 orang secara nyata. Tidak ada bantuan CGI sedikit pun,” tutur Lee Jung-jae
Selain itu latar musik di serial ini juga menyajikan berbagai lagu anak favorit tahun 70a dan 80an yang pastinya akan membangkitkan nostalgia para penonton.
Kedua faktor itu berpadu apik dan menghasilkan serial yang luar biasa.
-
Wisata Mistis “Rumah Darmo”, Urban Legend Terpopuler di Surabaya
-
Peneliti UGM Masuk Daftar Orang Paling Berpengaruh di Dunia 2021 Versi Majalah Time
- Alice in Borderland Season 2 Siap Tayang Akhir Tahun Ini!
—
Kacau sih ini, gak bisa berenti soalnya bikin penasaran banget!