Sri Mulyani lagi menyiapkan jabatan data scientist untuk Kementrian Keuangan

Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengungkapkan rencana ini setelah seorang Lomba Bedah Data APBD melontarkan pertanyaan. Pemenang ini bertanya soal kemungkinan adanya jabatan fungsional data scientist pada Kementrian Keuangan (Kemenkeu).

“Mungkin saja, kami lagi bangun itu. Nama jabatannya dipikirkan bersama, tapi yang jelas di Kementerian Keuangan sedang (siapkan) itu,” ungkap Sri Mulyani dalam Final Lomba Bedah Data APBD.

Ia juga udah meminta kepada anak buahnya untuk menyiapkan hal ini. Namun ia gak ingin kalau jabatan ini hanya terisi oleh eselon 1. Jadi ia benar-benar minta jabatan ini terisi pada setiap bagian.

“Saya benar-benar minta nanti setiap (bagian), tidak boleh hanya eselon 1 nanti,” kata Sri Mulyani.

Baca juga: Paris Fashion Week Ukur Dampak Lingkungan Hidup Para Brand?

Kurikulum data analitik

Gak cuma itu, ia juga meminta kepada direksi Sekolah Tinggi Akutansi Negara (STAN) untuk menambah kurikulum soal data science. Apalagi setelah pemenang lomba bedah data APBD lainnya meminta supaya pendidikan dan pelatian data analitik diperbanyak lagi.

Sri Mulayni pun langsung meminta kepada Pak Andin dan Direktur STAN untuk pemenang lomba ini memikirkan soal kurikulum. Bagaimana menambah kurikulum data analitik untuk STAN, ia menjadi penanggung jawabnya.

Nanntinya, Sri Mulyani juga berencana Wakilnya pada Kementerian Keuangan, Suahasil Nazara mengawasi jalannya realisasi penambahan kurikulum tersebut. Meski begitu, belum ada rincian kapan pastinya data analitik bakal mulai masuk ke dalam kurikulum STAN.

“Kementerian Keuangan sedang itu (merencanakan penambahan kurikulum di STAN). Jadi nanti saya minta Pak Wamen untuk follow up,” pungkas Sri Mulyani.

Sains data di Indonesia

Ilmu ini mempelajari bagaimana mengolah dan menginterpretasi data menurut formula statistika dengan menggunakan bahasa pemograman dan tools yang tepat. Sains data biasanya adalah salah satu peminatan pada prgram studi Teknologi Informasi (TI).

Meski begitu, di Indonesia sendiri keliatannya masih jarang yang membuka mata pentingnya data scientist dalam sebuah perusahaan.